Kamis 14 Apr 2016 19:49 WIB

Warga Nias Harap Krisis Listrik tak Terulang

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Listrik padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NIAS -- Pemadaman listrik yang berlangsung sekitar dua pekan membuat geram warga di Pulau Nias, Sumatra Utara.

Salah satunya ialah pemilik usaha cutting sticker dan reklame di Jalan Diponegoro, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli, Sumatra Utara, Fadhly Zainal (27 tahun). Fadlhy mengatakan pemadaman yang terjadi sangat merugikan masyarakat di Pulau Nias.

"Pemadaman kemarin sangat melanggar hak kami sebagai konsumen PLN dimana kami selalu membayar kewajiban tagihan listrik tetapi masih saja dilakukan pemadaman," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (14/4).

Ia meminta ketegasan kepada PLN dan pemerintah agar tidak ada lagi krisis listrik di Nias. Sebelum adanya krisis listrik, ia mengaku kerap mendapatkan pemadaman listrik dengan durasi satu jam hingga dua jam setiap hari. Akibat adanya pemadaman listrik, ia mengaku pendapatan usahanya menurun secara drastis dari biasanya.

"Kerugian dari pemadaman banyak sekali, omzet menurun drastis. Pekerjaan kita terhenti karena kan kita usaha di bidang reklame yang menggunakan alat listrik," ujarnya.

Ia berharap ke depannya tidak ada kasus serupa. Selain itu, ia juga berharap pemerintah mau menurunkan tarif listrik yang dianggapnya masih tinggi dan kerap terjadinya pemadaman.

Kondisi listrik di Nias sudah berangsur normal setelah perusahaan penyedia jasa sewa PLTD asal AS, APR kembali mengoperasikan mesin-mesin miliknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement