REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kabupaten Cirebon menargetkan produksi bawang merah sebanyak 40 ribu ton pada tahun ini. Para petani pun berharap agar tidak ada bawang merah impor yang masuk ke pasaran.
"(sebanyak) 40 ribu ton itu target produksi Januari-Desember 2016," ujar Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Ali Efendi kepada Republika.co.id, Kamis (14/4).
Ali menyebutkan, luas lahan tanaman bawang merah di Kabupaten Cirebon mencapai 4.000 hektare. Dengan rata-rata produksinya yang mencapai sepuluh ton per hektare, maka target 40 ribu ton optimistis bisa tercapai. Ali menambahkan, saat ini, dari 4.000 hektare luas areal tanaman bawang merah itu, hanya 700 hektare yang sedang ditanami bawang merah. Sedangkan sisanya, sedang ditanami tanaman padi.
Ali menambahkan, dengan harga bawang merah yang tinggi di pasaran, membuat para petani bersemangat untuk menanamnya. Namun, petani bawang merah pun lebih berhati-hati saat memulai produksi untuk menghindari overstock saat sedang panen raya.
Melalui kelompok petani, Pemkab Cirebon pun terus mendorong agar petani melakukan penanaman bawang merah secara bergiliran. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga harga di pasaran supaya tak jatuh hingga petani tidak mengalami kerugian.
Ali mengungkapkan, faktor cuaca memang bisa menimbulkan risiko tersendiri pada sektor pertanian. Namun, yang selama ini banyak membuat petani bawang merah merugi adalah harga di pasaran sangat murah akibat overstock dalam waktu bersamaan.