Rabu 13 Apr 2016 17:17 WIB

Lima Kecamatan di Sukabumi Disapu Banjir Bandang

Red: Ilham
Banjir bandang/ilustrasi
Foto: Antara
Banjir bandang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana alam tanah longsor dan banjir bandang melanda lima kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana itu disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi.

"Lima kecamatan tersebut tersebar di wilayah utara dan selatan, yakni di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Kebonpedes, Palabuhanratu, dan Cisolok," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Rabu (13/4).

Bencana tanah longsor menerjang Kecamatan Sukaraja, Kebonpedes, dan Sukabumi. Sementara banjir bandang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu dan Cisolok. Pada bencana ini tidak ada korban jiwa, namun kerusakan fasilitas umum dan permukiman warga cukup parah.

Akibat bencana ini sedikitnya delapan rumah rusak dengan klasifikasi ringan hingga berat. Menurutnya, data tersebut baru sementara karena masih ada beberapa daerah lainnya yang belum melaporkan adanya kejadian bencana alam tersebut.

Salah satu lokasi bencana terjadi di Kampung Bayubud RT 02 RW 10, Desa Sukaraja, Sukaraja. Dua rumah yang dihuni oleh dua kepala keluarga (KK) mengalami kerusakan. "Bantuan sudah kami salurkan kepada warga dan melakukan antisipasi bencana susulan seperti mengirim 700 karung untuk menahan longsor," tambahnya.

Usman mengatakan, intensitas hujan yang tinggi menyebabkan potensi terjadi bencana alam rawan terjadi, sehingga kewaspadaan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana harus selalu ditingkatkan. "Jika terjadi bencana diharapkan segera melapor kepada petugas penanggulangan bencana terdekat untuk meminimalisasi dampak dari musibah itu," katanya.

Sementara itu, luapan Sungai Cipalabuan di Kecamatan Palabuhanratu menyebabkan beberapa rumah warga yang berada di bantaran sungai terendam. Ratusan stan bazar hari nelayan Palabuhanratu pun porak poranda. Kejadian yang terjadi pada Selasa (12/4) hingga sekarang masih menyisakan lumpur yang cukup tebal.

Akibat peristiwa ini, setiap pedagang yang mendirikan stan merugi jutaan hingga puluhan juta rupiah. "Kejadian itu cukup cepat, bahkan banyak barang dagangan yang ikut terbawa hanyut, namun beruntung barang dagangan saya sebagian masih bisa diselamatkan," kata salah seorang pedagang, Deri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement