REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -– Gubernur DI Yogyakarya Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan arahan agar Yogyakarta termasuk Sleman menjadi kota untuk kesehatan. Sehingga kota ini tidaka hanya sebagai kota budaya, pariwisata dan kota pendidikan saja.
"Kami siap menindaklanjuti bahwa Yogyakarta tidak sekadar kota budaya, kota pendidikan, kota pariwisata, melainkan juga kota untuk kesehatan," kata Bupati Sleman Sri Purnomo pada wartawan usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (13/4).
Sri mengatakan dalam momen memperingati 'Satu Abad Hari Jadi Sleman' salah satu caranya adalah peresmian gedung rawat jalan di RSUD Sleman. Gedung rumah sakit tersebut memiliki tingkat lima ke atas dan dua lantai ke bawah (basement) dan diresmikan oleh Gubernur DI Yogykarta.
Untuk menjadikan Sleman sebagai kota untuk kesehatan, Sri mengatakan, Gubernur DIY menyarankan agar RSUD Sleman lebih mempersiapkan layanan keperawatan yang lebih baik dan profesional. "Apalagi dengan persaingan masuknya tenaga kesehatan dari luar ke Indonesia, kami diminta untuk lebih meningkatkan profesionalisme," tuturnya.
Saat ini di Sleman sudah ada 27 rumah sakit umum dan 25 Puskesmas. Enam di antaranya menerima rawat inap. "Dengan diresmikan RSUD Sleman yang lebih representatif diharapkan bisa meningkat menjadi tipe B plus," katanya.
Menurut Sri, untuk menjadikan Sleman sebagai kota untuk kesehatan pihaknya akan menjadikan semua pelayanan kesehatan terbuka dan semua masyarakat bisa mengakses dan meningkatkan fasilitas kesehatan. Dia menyebutkan masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah dengan jaringan teknologi informasi. Sehingga masyarakat bisa memonitor mana ruang perawatan yang kosong dengan sistem online.
Sementara itu Direktur RSUD Sleman Joko Hastaryo mengatakan karena lahan RSUD Sleman sempit, maka dibangun tempat pelayanan ke atas dan ke bawah sehingga seluruhnya menjadi tujuh lantai. "Bangunan baru yang akan diresmikan oleh Pak Gubernur akan digunakan sebagai ruang pelayanan pasien rawat jalan dan tempat parkir. Sehingga di ruang rawat jalan bisa menampung sekitar 500 pasien. Sedangkan sebelumnya hanya mampu menampung 300 pasien," tuturnya.
Di samping itu, di gedung baru juga akan digunakan sebagai ruang rawat ibu melahirkan dan bayi baru lahir sebanyak 32 tempat tidur. Ada juga ruang Intensif Care Unit (ICU) 12 tempat tidur, dan ruang ICU untuk bayi baru lahir sebanyak empat kamar.
Dengan dibangunnya gedung baru itu, diharapkan sudah bisa beroperasi pada 1 Juni setelah diresmikan oleh Gubernur DIY. RSUD Sleman pun sudah sesuai dengan aturan Menteri Kesehatan yang mengacu Peraturan Menkes No. 56 Tahun 2014.