Rabu 13 Apr 2016 14:42 WIB

Kemenhan Gandeng Muhammadiyah Sebarkan Kesadaran Bela Negara

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan paparan terkait pembentukan kader bela negara di Jakarta, Senin (12/10).
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan paparan terkait pembentukan kader bela negara di Jakarta, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenhan dan PP Muhammadiyah meneken kesepakatan bersama untuk membina kesadaran bela negara masyarakat sejak usia dini.

Dalam kesepakatan tersebut, Muhammadiyah akan memfasilitasi pendidikan kesadaran bela negara pada setiap kegiatan yang dilaksanakan melalui lembaga pendidikan, seminar dan rapat pimpinan pengurus. "Muhammadiyah punya lembaga pendidikan seperti sekolah dasar, panti asuhan, perguruan tinggi, lewat lembaha tersebut kita akan melakukan program-program konkret bela negara," tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiya Haedar Nashir seusai penandatanganan di Kemenerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (13/4).

Melalui lembaga dan komunitas Muhammadiyah akan merangkul anak muda untuk memiliki pemahaman bela negara agar tidak terjerumus pada paham-paham radikal. Muhammadiyah akan mengembangkan wawasan bela negara ini sesuai dengan pengayaan dan kesepakatan dengan Kementrian Pertahanan.

"Kita akan memperluas area kesadaran berbangsa dan negara, agar tercipta pembelaan terhadap negerinya," ucap dia.

Indonesia pada dasarnya adalah negara damai. Karena itu, pandangan-pandangan radikal haruslah diluruskan.

Lembaga pendidikan Muhammadiyah sebenarnya telah memilki pembinaan keislaman dan Kemuhammadiyahan serta program kewarganegaraan, hal tersebut sesuai dengan arahan pemerintah untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan dengan banyaknya lembaga pendidikan yang dimiliki oleh Muhammadiyah maka akan lebih mudah menyebarkan kesadaran bela negara.

"Bela negara tidak dibawa dari lahir, harus ditanamkan di dalam pikiran, saat ini banyak paham lain yang tidak sesuai dengan negara kita masuk, dan itu harus diluruskan," kata dia.

Menurut dia, program bela negara itu juga harus disesuaikan dengan tingkat pendidikan. Kesadaran bela negara sangat penting untuk ditanamkan sbeagai landasan sikap dan perilaku bangsa Indonesia.

Hal tersebut merupakan bentuk revolusi mental sekaligus untuk membangun daya tangkal bangsa dalam menghadapi kompleksitas dinamika ancaman, sekaligus mewujudkan ketahanan nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement