Rabu 13 Apr 2016 07:55 WIB

Kapal yang Sempat Dibajak Kelompok Abu Sayyaf Kembali Berlayar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Milisi Abu Sayyaf
Foto: krmagazine
Milisi Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal MV Massive 6 telah kembali berlayar, Selasa (12/4). Kapal tersebut direncanakan akan melanjutkan perjalanan dari Tawau menuju Samarinda, Kalimantan.

Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui siaran tertulis mengatakan, kapal MV Massive 6 pada 1 April dibajak kelompok bersenjata yang diduga sebagai sempalan dari kelompok Abu Sayyaf di perairan Ligitan, Semporna, Malaysia. Kapal tongkang bermuatan 7.500 ton batu bara tersebut dibajak dalam pelayaran Manila–Tawau.

Pelaku pembajakan melepaskan tiga orang anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia dan dua ABK berkewarganegaraan Myanmar. Namun kawanan perompak tersebut menculik empat orang ABK asal Malaysia.

"Hingga saat ini, keberadaan empat ABK Malaysia belum diketahui," tulis kementerian dalam edaran yang diterima Rabu (13/4).

Highline Shipping Sdn. Bhd, selaku pemilik kapal mengganti empat ABK MV Massive 6 yang diculik dengan empat ABK pengganti yang seluruhnya berkewarganegaraan Indonesia.

Kemenlu melalui Satgas Perlindungan WNI Konsulat Indonesia Tawau telah mengawal dan mendampingi proses penandatanganan Perjanjian Kerja Laut (PKL) antara WNI ABK dengan pemilik kapal. Hal itu dilakukan untuk memastikan hak-hak WNI ABK MV Massive 6 seperti gaji pokok, biaya kesehatan, tunjangan, dan cuti dapat diterima sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Satgas KRI Tawau juga menyaksikan dan melepas keberangkatan kembali Kapal MV Massive 6 yang bertolak dari Pelabuhan Tawau pada pukul 19.30 waktu setempat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement