Rabu 13 Apr 2016 06:29 WIB

Salam Simpatik Bagi Buruh pada May Day

Rep: Edy Setyoko/ Red: Achmad Syalaby
Ratusan buruh dari berbagai elemen kembali menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (15/12). Mereka menolak penetapan besaran UMK 2016 yang diatur dalam PP No 78 Tahun 2015.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ratusan buruh dari berbagai elemen kembali menggelar aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (15/12). Mereka menolak penetapan besaran UMK 2016 yang diatur dalam PP No 78 Tahun 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Boyolali meminta pihak perusahaan mengucapkan salam simpatik kepada karyawan. Salam simpatik untuk memperingati Hari Buruh Sedunia, 2 Mei 2016 mendatang.

''Jadi ucapan salam simpatik Mayday itu disampaikan sehari sebelumnya, Ahad, 1 Mei 2016,'' kata Kepala Dinsosnakretrans Kabupaten Boyolali, Purwanto, melalui  Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja, Joko Santoso, Rabu (13/4).

Ucapan simpatik pengusaha kepada kaum buruh, kata Joko, bisa menambah harmonisasi dan kekeluargaan di antara mereka. ''Kami mohon bos perusahaan memberikan ucapan selamat kapada karyawan usai peringatan hari buruh. Sehingga buruh merasa diperhartikan oleh majikan. Ini otomatis akan memiliki nilai plus keharmonisan antara majikan dan buruh."

Selain itu, kata Joko, akan lebih baik perusahaan juga memberikan penghargaan berupa bingkisan sembako, maupun uang pembinaan kepada karyawan berprestasi, berdedikasi  dan memiliki loyalitas. Minimal perusahaan memberikan lima bingkisan kepada buruh yang memiliki keriteria itu.  

Tahun sebelumnya, bentuk kepedulian perusahaan diwujudkan dengan pemberian bingkisan kepada buruh yang paling miskin. Cara lain yang tidak kalah pentingnya, dengan memberikan suvenir tercantik kepada buruh yang datang lebih awal, serta hal–hal yang bisa menciptakan suasana keharmonisan. 

Dia menjelaskan, ide menarik tersebut membuat buruh  merasa diperhatikan. Dengan cara itu, pihaknya optimistis  kondusifitas dan keharmonisan dapat terwujud, sekaligus  tidak terjadi tuntutan, atau demo yang dilakukan kaum buruh.

Peringatan Mayday 1 Mei 2016 mendatang, Pemkab Boyolali melalui Dinsosnakertrans akan menggelar sarasehan bersama. Sarasehan diikuti pekerja, pengusahan, dan pemerintah Kabupaten Boyolali. Dia menegaskan, tidak ada peringatan May day dengan buruh turun ke jalan. 

''Kita kedepankan forum dialogis antara buruh dan pengusaha dan pemerintah untuk menciptakan harmonisasi mereka. Dan, sekarang bukan eranya untuk demo turun jalan menggelar tuntutan,''katanya.

Menurut rencana, pada kegiatan acara sarasehan dihadiri Bupati Boyolali Seno Samodro, dan kaum buruh serikat pekerja dan pengusaha. Dengan peringatan hari buruh diciptakan hubungan harmonis antara buruh, pengusaha dan pemerintah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement