Selasa 12 Apr 2016 21:50 WIB

Banjir Landa Ratusan Rumah di Pesisir Selatan

Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN, SUMBAR -- Banjir yang terjadi akibat guyuran hujan pada Senin hingga Selasa dinihari (11-12/4) telah menyebabkan ratusan rumah warga dan sekolah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) terendam air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Prinurdin di Painan, Selasa, mengatakan selain merendam rumah dan gedung sekolah, banjir di kabupaten itu juga menyebabkan empat nagari (desa adat) di kabupaten itu terisolasi.

Ratusan rumah tersebut terdapat di Kecamatan Batangkapas, Bayang, Lengayang dan IV Jurai. Sedangkan empat nagari yang terisolasi yakni di Kecamatan Batangkapas.

Ke empat nagari itu adalah IV Koto Mudiak, Taratak Tampatih, Tuik dan Sungainyalo terisolasi akibat badan jalan menghubungkan empat nagari itu tergenang air sedalam sekitar 1,5 meter.

Sebanyak dua sekolah di Kecamatan Lengayang juga tidak dapat melaksanakan aktifitas belajar mengajar karena gedung sekolahnya terendam air. Sekolah tersebut yakni Sekolah Dasar (SD) Negeri 50 Pulai, Kenagarian Lakitan, dan SD 38 Simpang Tarok, Lakitan Selatan.

Kedalaman air dari lantai dua sekolah tersebut rata-rata sepinggang orang dewasa. Tidak saja itu, akses transportasi darat ke dua sekolah tersebut juga terputus karena badan jalan terendam air dengan ketinggian sekitar satu meter.

"Tidak ada korban jiwa pada bencana ini, namun akibat banjir itu setidaknya warga setempat telah mengalami kerugian materil karena peralatan rumahtangganya terendam banjir, " katanya.

Untuk memastikan jumlah kerugian materil akibat banjir yang terjadi pada Selasa itu, pemkab setempat melalui BPBD telah mengirimkan tim penanggulangan bencana ke lokasi guna melakukan pendataan.

Selain mengerahkan petugas untuk membantu penanggulangan bencana, pemkab setempat juga mengirimkan peralatan seperti perahu karet ke lokasi banjir guna mengevakuasi warga ke lokasi ke tinggian di daerah itu.

Andi (48) seorang warga Nagari IV Koto Mudiak, Batangkapas mengatakan, air mulai surut menggenangi badan jalan yang menghubungi empat nagari itu terjadi setelah hujan benar-benar reda sekitar pukul 12.30 WIB.

Menurutnya, hingga kini hubungan transportasi ke dan dari empat nagari ini sudah bisa dilalui, namun belum begitu lancar karena genangan air masih tersisa di badan jalan sekitar 40-50 sentimeter di permukaan jalan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement