REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —- Steering Committe (SC) Musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar mengusulkan ada uang setoran bagi calon ketua umum. Tidak tanggung-tanggung, setiap orang yang ingin maju menjadi caketum harus menyetor uang pada panitia munaslub sebesar Rp 20 miliar.
Politikus Partai Golkar, Achmadi Noor Supit membenarkan ada usulan tersebut dalam naskah yang diajukan oleh SC.
“Naskah yang diajukan oleh SC katanya memang ada usulan tentang setiap caketum harus menyetor sebesar Rp 20 miliar per calon,” tutur Supit di kompleks parlemen Senayan, Selasa (12/4).
Uang yang telah disetorkan oleh caketum Golkar akan menjadi pembiayaan munaslub di Bali awal Mei nanti. Fungsi uang setoran tersebut akan menjadi uang kas awal pelaksanaan munaslub dan menghindari praktek politik uang.
Menurutnya, usulan setoran uang oleh caketum wajar dilakukan. Namun, Supit keberatan karena uang setoran tersebut dinilai terlalu besar.
“Saya sih berpikir Rp 5 miliar lah, seperti di Kadin, itu masih okelah, Rp 20 miliar memang akhirnya menimbulkan pertanyaan besar,” tegas Supit.
Ia mengatakan untuk menjadi ketua umum Partai Golkar memang setiap calon harus merasa mandiri dan matang termasuk untuk membiayai diri sendiri. Namun, jika setoran uang mencapai Rp 20 juta, ia memprediksi hanya segelintir orang yang akan lolos seleksi.
“Airlangga mampu, Setnov (Setya Novanto), Aziz (Syamsuddin), Akom (Ade Komaruddin) bisalah,” ujar dia.