REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap wajar pertemuannya dengan para pengusaha. Namun ia mengaku tak menerima sepeserpun uang dari para pengusaha yang ditemuinya.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengaku aneh dengan pandangan yang menyebutkan Gubernur seperti dirinya tak boleh bertemu pengusaha. Sebab baginya, pertemuan dengan pengusaha dilakukan dalam rangka tukar pandangan mengenai pembangunan Ibu Kota.
"Ini kenapa enggak boleh saya kenalan dengan pengusaha? Yang enggak boleh saya terima duit dia, itu enggak boleh. Ikutin keinginan dia yang merugikan negara enggak boleh," katanya kepada wartawan di Gedung Balai Kota.
- Presiden Jokowi Diminta Cabut Izin Reklamasi Pantai Jakarta
- Reklamasi Teluk Jakarta Dimulai dari Terbitnya Perda RTRW
Ahok menyebut, pertemuannya dengan pengusaha seperti dari perwakilan Real Estate Indonesia (REI) dilakukan agar pengusaha melunak. Sebab menurutnya, REI sempat enggan membayar koefisien luas bangun (KLB). Di sisi lain, pengusaha lain ada yang menuruti kebijakan KLB-nya. Alhasil uang KLB itu bisa dialihkan untuk pembangunan Jakarta.
- Takut Dipecat DPRD, Ahok Pilih Lanjutkan Proyek Reklamasi
- Ketua DPRD DKI Mengaku tak Mengetahui Soal Suap Reklamasi
- Soal Izin Reklamasi, JK: Yang Penting Izin Amdalnya
"Ini bayangin saja sejak saya jadi Wagub, ada unsur pengusaha menolak. Untung saja Sampoerna mau dan Mori mau, kita dapat kesepakatan bangun (KLB) senilai empat triliun. (Simpang susun) Semanggi itu juga karena kita nekan ini (KLB). Sekarang saya mau nekan yang reklamasi pulau. Saya sih senang, ada ini keangkat, jadi kalian tahu gimana sulitnya. Kalau enggak keangkat, kalian enggak tahu," ujarnya.