Ahad 10 Apr 2016 19:58 WIB

Ruas Tol Cipularang yang Tertutup Longsor Sudah Bisa Dilewati

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nidia Zuraya
Petugas jasa marga sedang membersihkan tanah bekas longsoran di tol Cipularang KM 118, Ahad (10/4), di wilayah Desa Sukatani Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Umar Muhtar/Republika
Petugas jasa marga sedang membersihkan tanah bekas longsoran di tol Cipularang KM 118, Ahad (10/4), di wilayah Desa Sukatani Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Ruas jalan tol Cipularang KM 118 arah bandung, yang sempat tertutup akibat longsoran tanah, sudah bisa dilintasi kendaraan pada sekitar pukul 14.00 WIB, Ahad (10/4). Longsor ini sendiri diketahui terjadi pada Ahad (10/4) dini hari sekitar pukul 3 pagi.

Direktur Operasional PT Jasa Marga Christantio Prihambodo menuturkan, ketika longsor terjadi, dua lajur yang mengarah ke Bandung sempat tertutup. Kendaraan pun hanya bisa melintasi di satu lajur yang tersisa.

"Jadi memang sempat menutup dua lajur, tapi kita langsung turun untuk membersihkan saat di pagi harinya supaya tidak menghambat arus kendaraan," kata dia, Ahad (10/4).

Petugas jasa marga mulai datang ke lokasi longsor pada sekitar pukul 10.00 WIB. Petugas dibantu alat berat dalam membersihkan bekas tanah longsoran yang menutupi ruas jalan. "Kita turunkan satu becko dan empat dumptruck," ujar dia.

Saluran air di sisi jalan tol juga dibersihkan petugas agar tidak menghambat aliran air. Terlebih, hujan kerap turun dalam beberapa bulan terakhir sehingga kondisi drainase pun harus segera difungsikan kembali. 

Selain itu, Jasa Marga juga akan memperbaiki kembali tiang-tiang pemancang yang menancap di tebing pinggir tol. Tiang-tiang itu rusak karena tidak mampu menahan longsoran. Perbaikan sementara ini, kata dia, membutuhkan waktu hingga 1 sampai dua pekan.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Odet mengaku baru mengetahui kejadian longsor tersebut pada sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, dari jembatan di atas jalan tol, ia melihat kendaraan yang mengular meski macetnya tidak begitu parah. Ia mengira itu karena kecelakaan, tapi setelah dikroscek, ternyata akibat longsor. 

Dari pantauan Republika, beberapa tiang pemancang yang menancap di tebing setinggi sekitar 10 sampai 15 meter itu rusak karena tidak kuat menahan longsoran tanah. Tiang-tiang pancang itu tidak menancap di seluruh sisi tebing di sepanjang pinggir jalan tol. Hanya beberapa tiang yang menancap di sisi tebing itu. 

Lebar tebing yang longsor ini sekitar 15 sampai 20 meter. Di atas permukaan tebing yang terdapat tancapan tiang pancang, ada area persawahan yang cukup luas. Sawah tersebut masih begitu hijau, dan tampak seperti baru ditanam dalam beberapa pekan. 

Di tiap petakannya, pun ada genangan air. Sebelum longsor terjadi, hujan juga turun cukup lebat sehingga makin membasahkan permukaan tanah di tebing.

Pada sekitar pukul 14.00 siang tadi, petugas dari Jasa Marga masih sibuk membersihkan bekas longsoran tanah yang mengenai badan jalan. Siang itu, ruas jalan yang bisa dilintasi kendaraan sudah dua lajur. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat semprot lalu disapukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement