REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X berencana untuk membuat museum Pembangunan Tata Ruang Yogyakarta di Jalan Malioboro, tepatnya di Dinas Pariwisata DIY.
"Hal ini untuk mengetahui pembangunan Yogyakarta masa lalu, sekarang dan masa depan dan diharapkan memberikan gambaran kepada masyarakat umum," kata Sultan HB X, Sabtu (9/4) .
Sultan menjelaskan, saat ini Bappeda DIY, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, tengah mengumpulkan data-data dan mendesain museum tersebut.
Sementara Kepala Dinas PUP dan ESDM Rani Sjamsinarsi mengatakan museum yang diinginkan Ngarso Dalem (red. Sultan HB X) adalah museum tentang tata ruang Yogyakarta.
Yakni, kata Rani menambahkan, bagaimana perencanaan tata ruang Yogyakarta masa lalu, kini dan 50 tahun ke depan seperti yang ada di Shanghai.
"Kami inginnya perencanaan tata ruang dari dulu, sekarang dan bahkan sampai 50 tahun ke depan. Kami diminta Pak Gubernur untuk riset dulu dan di Yogyakarta luar biasa dari struktur budaya maupun geologinya," ujarnya.
Di tempat terpisah Rektor UPN Yogyakarta Prof Sari Bahagiarti mengatakan di Bantul akan ada mseum gempa lokasinya di tempuran Sungai Oya dan Opak karena diduga sebagai episentrum gempa.
"Kami sudah membicarakan secara intensif dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Nantinya museumnya dalam bentuk monumen dan ada bangunannya," kata ahli geologi ini .