Sabtu 09 Apr 2016 07:46 WIB

PDIP Hormati Nasdem Tolak Usulan Kendaraan Dinas Baru Anggota Dewan

Kendaraan Dinas (ilustrasi)
Foto: Antara
Kendaraan Dinas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Waras Wasisto menghormati langkah Fraksi Partai Nasdem yang menolak usulan pengadaan kendaraan dinas baru untuk 95 anggota dewan.

"Untuk kami masing-masing partai punya kebijakan dan kita enggak berani masuk ke wilayah 'dapur orang' istilahnya," kata Waras Wasisto, di Bandung, Jumat (8/4).

Ia mengatakan walaupun Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat belum menentukan sikap terkait rencana pembelian mobil baru tersebut, namun pihaknya akan patuh dalam setiap keputusan yang diambil nantinya. "Dan seandainya teman-teman menganulir, kita akan ikut. Dan buat kita sih eggak masalah," ujar Waras.

Menurut dia, sebetulnya pengadaan mobil baru ini sudah sesuai dengan mekanisme yang ada dan pihaknya meminta jangan seolah-olah anggota dewanlah yang mengusulkan pengadaan kendara dinas tersebut.

"Pada awalnya memang semua anggota sepakat untuk menerima pinjam pakai kendaraan dinas baru dengan alasannya karena kita tidak ada tunjangan mobil oprasional, kita juga tidak ada tunjangan transportasi," katanya.

Ketika ditanyakan apakah sikap Fraksi Partai NasDem telah melenceng karena awalnya menyepakati kesepakatan rapat pimpinan soal pinjam pakai kendaraan operasional, Waras enggan berkomentar lebih lanjut karena hal tersebut bukan menjadi kewenangannya.

Selain itu, pihaknya juga tidak mau ambil pusing mengenai polemik ini karena surat resmi dari pimpiman dewan mengenai pinjam pakai mobil belum diajukan kepada Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat.

"Karena buat kami fraksi PDIP Perjuangan kebetulan anggota dewan, saya tidak pusing, orang surat resmi belum dikirim kok. Seandainya teman-teman menganulir kita ikut, enggak masalah," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan alasan pihaknya belum mau bersikap terkait polemik mobil dinas baru untuk anggota dewan ini karena ingin tahu pihak mana yang akan memanfaatkan isu ini untuk kepentingan citranya sendiri.

"Jujur saya ingin tahu siapa yang jadi pahlawan kesiangan di isu ini. Apakah birokrat atau kawan-kawan kita (di DPRD)," ujar Waras.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement