Jumat 08 Apr 2016 23:00 WIB

Pramuka Didorong Bantu Atasi Radikalisme

Delegasi pramuka Indonesia di Gwangju
Foto: Dok Pramuka
Delegasi pramuka Indonesia di Gwangju

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mendorong gerakan Pramuka turut membantu mengatasi radikalisme dan penyalahgunaan narkoba yang mulai mewabah di segala bidang kehidupan.

"Saat ini di Indonesia, di mana pun tempatnya, narkoba dan radikalisme harus segera diatasi melalui gerakan yang bisa membangun solidaritas, keterampilan, dan keceriaraan seperti Pramuka," katanya saat menerima para pemimpin Pramuka dari 18 negara di kawasan Asia-Pasifik di Jakarta, Jumat (8/4).

Menurut dia, Gerakan Pramuka sangat penting bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi mudanya. "Oleh sebab itu, kami sangat berterima kasih kepada Anda semua yang saat ini berada di Jakarta untuk bertukar pikiran dan belajar," ujar Wapres saat menyampaikan sambutan dalam bahasa Inggris.

Para delegasi dari 18 negara, yakni Australia, Filipina, Jepang, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, India, Maladewa, Singapura, Hong Kong, Nepal, Korea Selatan, Malaysia, Ethiopia, Amerika Serikat, dan tuan rumah Indonesia menggelar pertemuan pertama Komite Kepramukaan se-Asia-Pasifik di Jakarta pada 8-12 April 2016.

Kegiatan tersebut membahas isu-isu, seperti peningkatan anggota pramuka, manajemen dan keuangan pramuka, "rebranding", dan relevansi pramuka.

Wapres menganggap kegiatan itu bisa menjadi ajang promosi Jambore Nasional yang digelar pada bulan Agustus mendatang. "Di sini kami butuh kerja sama dengan negara-negara lain di dunia," ujarnya.

Menurut dia, hubungan kerja sama di bidang kepramukaan itu, tidak terbatas pada berbagai aktivitas, melainkan juga antarindividu.

"Selain itu juga ada pertukaran budaya dan meningkatkan semangat kepramukaan demi meningkatkan taraf hidup masyarakat di beberapa negara," kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Ia mengemukakan bahwa sejak era 1960-an hingga saat ini, pramuka sama dengan organisasi-organisasi lain di Indonesia. Bahkan beberapa organisasi keagamaan di Indonesia juga memiliki pramuka.

"Dan, tentu saja Gerakan Pramuka menjadi kurikulum formal di semua sekolah. Hal inilah yang menjadikan kenapa pramuka menjadi organisasi utama di Indonesia," ujarnya menambahkan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement