Jumat 08 Apr 2016 15:59 WIB

Dua Ruas Jalan Cilacap Ambles Tiga Meter

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
Jalan amblas.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Jalan amblas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  CILACAP –- Hujan deras yang terjadi sepanjang awal April ini menyebabkan dua ruas jalan di wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat ambles ratusan meter. Bencana ini menyebabkan akses mobilitas menjadi terganggu karena harus memutar melalui ruas jalan yang lebih jauh.

Kepala Seksi Penanganan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah 4 Cilacap, Muhidi, mengatakan, salah satu ruas jalan yang ambles adalah ruas jalan yang menghubungkan Desa Datar dan Desa Sumpinghayu, Kecamatan Dayeuhluhur. Jalan yang ambles mencapai panjang 150 meter dengan kedalaman antara satu hingga dua meter.

Sedangkan, ruas jalan lain yang juga ambles berlokasi di Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja. Ruas jalan di desa ini ambles sepanjang 100 meter dengan kedalaman hingga tiga meter.

''Hingga kini, dua titik jalan ambles ini belum diperbaiki. Warga tidak mungkin hanya mengerahkan tenaga bergotong royong karena area jalan ambles cukup luas, sehingga dibutuhkan alat berat,'' katanya, Jumat (8/4).

Muhidi menjelaskan, tim kajian geologi sebenarnya sudah melakukan survei ke sekitar ruas jalan tersebut. Dari hasil kajian tersebut direkomendasikan agar ruas jalan tersebut dipindahkan, sedangkan ruas jalan yang ambles dikembalikan  peruntukannya sebagai wilayah resapan.

''Kalaupun dijadikan jalan, maka pada saat curah hujan tinggi kondisi jalan pasti akan ambles lagi,'' jelasnya.

 

Dia menyebutkan, dengan kondisi jalan yang ambles mencapai dua-tiga meter dengan panjang 100-150 meter, kendaraan apa pun sudah tidak bisa lewat. ''Jangankan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua saja sudah tidak bisa lewat,'' jelasnya.

Selain masalah ruas jalan ambles yang hingga kini belum bisa diperbaiki, Muhidi juga menyebut, curah hujan yang tinggi sejak awal April 2016 telah menyebabkan sejumlah tanggul sungai jebol, antara lain tanggul di Sungai Cikawung di Desa Karangreja, Kecamatan Cimanggu, dan Tarisi, Kecamatan Wanareja.

Akibat tanggul tersebut jebol, banyak benih padi yang sudah disebar petani mengalami kerusakan sehingga petani harus menyebar bibit lagi. ''Ada juga padi sudah hampir panen menjadi terendam air sehingga kualitas hasil panennya menurun,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement