Kamis 07 Apr 2016 22:17 WIB

Budayawan: Aktivis Antirokok Diminta Lebih Banyak Baca

Demo anti RPP Tembakau
Foto: Antara
Demo anti RPP Tembakau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menyemprot aktivis antirokok dan media asing karena mempertanyakan penyelenggaraan World Tobacco Process and Machinery (WTPM), dinilai sudah tepat.

Menurut budayawan Mohammad Sobary, langkah Ahok perlu didukung sebagai upaya perlindungan negara dari pengaruh asing. WTPM sendiri digelar di Jakarta, 27-28 April 2016 mendatang.

"Sebaiknya kalangan antirokok lebih banyak lagi membaca tidak asal bicara," kata Sobary kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/4).

Jika tetap memaksakan penutupan pameran yang notabenenya sudah mendapatkan izin resmi, menurut Sobari, maka kalangan antirokok harus siap berhadapan dengan aparat penegak hukum. "Terserah mereka kalau mau benturan dengan polisi," kata dia.

Karena itu, ia meminta aktivis antirokok tidak memaksakan kehendak. Sebab, kata dia berpendapat, segala regulasi yang sudah dibuat pemerintah juga bertujuan mewujudkan keadilan sosial yang tidak hanya demi kepentingan satu kelompok.

Menurut dia, ada begitu banyak kalangan yang tidak mampu melihat sisi positif sektor tembakau. Hal itu terjadi karena mereka umumnya sudah dipengaruhi kepentingan lobi-lobi asing.

"Kapitalis dan kaum lobbyist sudah masuk. Pemerintah masuk ke dalam blok persaingan dalam hal industri farmasi. Keberpihakan pemerintah pada mereka menunjukkan suksesnya kerja para pelobi itu," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement