REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan tengah mesra dengan bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra. Yusril diisukan akan didukung PDIP dalam pilkada DKI Jakarta 2017, mendatang .
Namun, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kritiyanto menegaskan, proses politik untuk mengusug calon kepala daerah masih berlangsung. Namun yang pasti, persetujuan untuk mengusung dan mendukung pasangan calon di pilkada adalah milik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Mekanisme tetap melalui proses internal partai, dan pengambil keputusan adalah Ibu Megawati sebagai Ketua Umum PDIP,” ujar Hasto di kantor PDIP Lenteng Agung, Kamis (7/4).
- PDIP: Yusril dan Ahok Bagai Bumi dan Langit
- Selain Yusril, Tiga Kepala Daerah Ini Juga Mengisi Acara PDIP
- Yusril Ihza Mahendra Datangi DPP PDIP, Ada Apa?
Hasto menambahkan, saat ini proses penjaringan untuk menentukan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sedang berjalan. Dalam proses penjaringan ini, PDIP tidak hanya akan berkomunikasi dengan satu pihak, tapi semua tokoh di DKI Jakarta.
Menurut Hasto, PDIP akan tunduk pada suara masyarakat, sesuai dengan hasil dialog dengan berbagai tokoh. “Rakyat yang menentukan, rakyat adalah hakim tertinggi siapa yang bakal diusung PDIP,” kata dia.
Yang jelas, kata dia, komunikasi antara PDIP dengan Yusril bukan hanya terjadi jelang pilkada serentak DKI Jakarta 2017. Hubungan Megawati dan Yusril sudah terbangun saat keduanya berada dalam satu kabinet.
Yusril adalah Menteri Kehakiman era Presiden Megawati Soekarnoputri. Komunikasi keduanya pun masih terjalin. Hasto mengatakan, komunikasi Megawati dan Yusril terakhir terjalin sebelum keberangkatan adik Yusril, Yusron Ihza Mahendra yang akan menjalankan tugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang.