REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Perkembangan eksperimen berjudul how to grow rice in space karya siswa-siswi Indonesia mulai diamati pekan ini. Percobaan dalam medium micro-lab yang dirakit oleh Tim Padi tersebut kini telah berada di international space station (ISS).
Pembimbing eksperimen Tim Padi, Syailendra Harahap mengatakan, pihaknya belum mendapat kepastian resmi tentang waktu pengamatan. Namun, dirinya memastikan jika pengamatan micro - lab berisi biji padi itu mulai dilakukan pekan ini.
"Kami sedang menanti informasi dari ISS terkait pengaktifan micro-lab. Setelah diaktifkan, software yang ada di dalamnya mulai mendokumentasikan pertumbuhan biji padi," ujar Syailendra saat dijumpai Republika.co.id di Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (6/3).
Hasil dokumentasi itu akan dipantau dan dikirimkan dalam jangka waktu tiga hari sekali selama sebulan, hingga Mei mendatang. Dokumentasi inilah yang nantinya dijadikan bahan pengamatan pertumbuhan biji padi di ruang angkasa.
Selain pengamatan itu, Tim Padi saat ini sedang menyelesaikan pembuatan microl-ab lain yang juga berisi padi. Micro-lab yang dirancang sama dengan micro-lab sebelumnya ini nantinya akan diamati dalam jangka waktu sama.
"Kedua dokumentasi ini akan dianalisis. Hasilnya seperti apa akan dipaparkan dalam seminar riset luar angkasa yang digelar di Washington DC, November mendatang," kata Syailendra.
Sebelumnya, Tim Padi yang beranggotakan 10 siswa-siswi SMA asal Jakarta, Bandung dan Jayapura telah menyiapkan perangkat eksperimen dalam bentuk micro-lab selama enam bulan. Eksperimen itu berhasil lolos dalam flight test lembaga antariksa nasional Amerika (NASA), Januari lalu. Pada akhir Maret, micro-lab telah diluncurkan ke ISS.
Adapun 10 siswa yang tergabung dalam Tim Padi adalah:
Anatsya Womsiwor (SMAN 1 Sentani), Bennett J. Krisno (SMA Pelita Harapan Lippo Village), Bob Kaway (SMA Advent Doyo Baru), Derrick Harianto (Binus School Simprug), Gisella Austine (SMA Pelita Harapan Lippo Village), Jason Reysan (SMA BPK Penabur 2 Bandung), Marie Felicia Surya (SMA Pelita Harapan Lippo Village), Natasha Harianto (Binus Schoolj Simprug), Stefince Irene Cendrawasih (SMAN 1 Sentani), dan Tithus Lamek Yewi (SMA Advent Doyo Baru).
Selain Tim Padi, Indonesia juga mengirim eksperimen berjudul how to grow tempe in space karya tim siswa SMA Unggul Del asal Laguboti, Sumatera Utara. Kedua eksperimen bertujuan mempelajari pertumbuhan ragi (yeast) di luar angkasa dalam kondisi near-zero gravity.