REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan kepolisian melakukan respons cepat terhadap ancaman teror yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab ke kantor perusahaan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengungkapkan ancaman bermula dari telepon seseorang yang diterima pekerja dan mengaku telah mengirimkan paket barang yang disebutnya kotak hitam. Segera setelah mendapatkan informasi tersebut, pekerja melaporkan kepada pihak keamanan untuk dilakukan penanganan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Secara paralel evakuasi pekerja dilakukan menuju titik kumpul aman. Tim Health Security, Safety, and Environment Pertamina mengerahkan satu regu pemadam kebakaran untuk mengantisipasi situasi.
Sekitar pukul 10.30 WIB pihak Gegana Polri datang ke lokasi untuk melakukan penanganan. Sekitar jam 12.15 WIB, setelah melakukan penanganan terhadap paket dengan bungkus putih tersebut, Gegana Polri menyatakan situasi clear dan aman.
"Situasi aman dan cepat terkendali karena kesigapan Tim HSSE dan Tim Puskodal Pertamina, yang di antaranya karena Pertamina telah biasa melakukan latihan menghadapi situasi darurat. Kami juga apresiasi kesigapan kepolisian dalam menangani situasi. Untuk langkah-langkah selanjutnya, kami serahkan kepada pihak kepolisian," kata Wianda, dalam keterangannya yang diterima Republika, Rabu (6/4).