REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Masyarakat Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali akhirnya terbantu dengan dimulainya pembangunan Rumah Sakit Pratama. Nusa Penida merupakan salah satu daerah terpencil di Pulau Dewata.
Rumah Sakit Pratama ini didirikan di Desa Ped dan nantinya bisa melaksanakan fungsi rawat inap bagi pasien, sehingga masyarakat setempat tak harus ke Rumah Sakit Kabupaten karena terpaut jarak cukup jauh.
"Harapan kami masyarakat bisa terbantu, meski pelayanan yang disediakan kelas III, meliputi rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, dan layanan penunjang lainnya," kata Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, Rabu (6/4).
Sudikerta berharap pemerintah kabupaten dan provinsi bisa menjalin koordinasi terhadap kekurangan pemenuhan kebutuhan pembangunan rumah sakit ke depannya. Pendirian rumah sakit di salah satu pulau kecil di Bali ini memakan biaya hingga Rp 17,7 miliar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, Adi Swapadmi memaparkan bahwa pemerintah provinsi sebelumnya mengucurkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebanyak Rp 19 miliar. Dana ini dialokasikan sepenuhnya untuk pembangunan rumah sakit pratama.
"Penawarannya dimenangkan PT Asri Cipta Natha Alam dengan anggaran sebesar Rp 17,7 miliar atau 93,5 persen dari pagu yang disiapkan," katanya.
Pemerintah Kabupaten Klungkung juga mengalokasikan Rp 370 juta untuk dana pengawasan yang berasal dari APBD. Pembangunan rumah sakit ini diperkirakan berlangsung hingga 18 November 2016.
Rumah Sakit Pratama Nusa Penida nantinya akan terdiri dari tiga gedung, yaitu gedung poliklinik, gedung Instalasi Rawat Darurat (IRD), dan gedung rawat inap. Adi berharap pembangunan rumah sakit ini berjalan lancar dan tepat waktu.