REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menyerahkan seekor anak beruang madu (Helarctos malayanus) yang mereka tangkap kepada Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat Wilayah IV.
"Kami sebelumnya mendapat laporan dari warga jika ada penangkapan anak beruang madu di seberang Sungai Lambai. Kemudian kami lihat dan hari ini diserahkan," kata personil polisi hutan TNKS Rika Putra di Padang Aro, Selasa.
Anak beruang yang berumur sekitar setahun itu yang diperkirakan berasal dari hutan lindung di sekitar seberang Sei Lambai itu, tambahnya, akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar untuk direhabilitasi.
"Untuk sementara waktu akan kami amankan di TNKS sebelum diserahkan ke BKSDA yang lebih berwenang karena binatang ini berasal dari luar kawasan TNKS," lanjutnya.
Ia menyebutkan, diperkirakan anak beruang madu tersebut dalam kondisi stress. Saat akan dipindahkan ke kerangkeng miliki TNKS, anak beruang madu itu berulang kali berusaha melepaskan diri. Kadang ia meraung dan menggigit kerangkeng yang diangkat oleh petugas TNKS bersama pihak kepolisian.
Sementara warga seberang Sungai Lambai, Adi Prayitno (40) mengemukakan warga daerah itu mulai terancam dengan keberadaan beruang madu yang mulai masuk ke perkampungan sekitar sebulan yang lalu.
"Apalagi bagi warga yang ingin pergi ke ladang yang berada di sekitar hutan," ujarnya.
Ia kemudian berinisiatif untuk menangkap salah satu beruang madu tersebut dengan memancingnya. "Saya memancingnya dengan menggunakan kerangkeng yang biasanya digunakan untuk tempat anjing," katanya.
Selama 15 hari anak beruang madu yang tertangkap itu ia berikan makanan buah-buah. "Saya berniat menyerahkannya sejak lama, tapi ndak tahu caranya," tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
