REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan tidak akan ada kerabat Kraton Yogyakarta yang akan maju sebagai calon kepala daerah maupun wakilnya pada Pemilihan Walikota dan bupati di DIY 2017 mendatang.
Meskipun beberapa partai politik sudah memberikan sinyal untuk mencalonkan adik dan menantu Sultan menjadi calon wali kota dan calon wakil walikota Yogyakarta pada 2017 mendatang.
"Selama Saya ada tidak ada saudara dan menantu yang boleh maju (Pilkada). Kalau ada yang maju tak 'turunke dewe'. Ini akan menganggu rasa keadilan," ujar Sultan di sela-sela peninjauan rencana pembangunan kawasan pedestrian Malioboro, Selasa (5/4).
Sultan tidak menampik jika ada anggota keluarganya yang digadang beberapa partai politik untuk maju Pilkada. Namun Sultan memastikan hal itu tidak akan terjadi.
Seperti diketahui, menantu Sultan, KPH Wironegoro yang juga suami GKR Mangkubumi disebut-sebut akan dicalonkan Partai Gerindra untuk maju sebagai calon walikota atau calon wakil walikota dari partai tersebut.
Bahkan beberapa saudara Sultan juga masuk daftar nama calon walikota dan calon wakil walikota dari Partai Golkar. Saudara Sultan yang masuk bursa penjaringan bakal calon kepala daerah tersebut adalah GBPH Hadiwinoto dana GBPH Yudhaningrat.
Keduanya masuk bursa kandidat dari Partai Golkar pada hasil penjaringan kandidat calon pilkada yang akan diusung ppartai ini. Selain kedua saudara Sultan, nama lain yang masuk bursa kandidat kepala daerah Pilkada Kota Yogyakarta 2017 dari Partai Golkar adalah Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mantan Ketua DPD Partai Golkar Suhartono, Najib M Saleh, kader Partai Golkar Rahmad Pribadi, Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto, asisten pemerintaan sekda Kota Yogya Achmad Fadly dan dosen UPN Veteran Edy Purwoko.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti sendiri juga sudah mengambil formulir pendaftaran bakan calon kepala daerah dari Partai Gerindra. Namun Haryadi mengaku sudah izin ke ppartai Golkar selaku induknya saat maju Pilkada 2012 lalu.
"Saya hormati proses ini. Ini dari proses penjaringan. Dan saya siap melanjutkan proses selanjutnya," ujar Haryadi saat ditanya terkait bursa penjaringan di Golkar.
Juru bicara partai Golkar sendiri, Syahril Machmud mengatakan, nama-nama hasil penjaringan internal DPD Golkar ini akan dibawa ke Provinsi dana ke pusat. Nantinya pusat akan mengerecutkaan menjadi tiga nama berdasarkan elektabilitas tertinggi yabng akan dicalonkan sebagai calon kepala daerah.
"Kita tidak bisa sendiri nantinya. Kita akan berkoalisi dengan partai lain dan kemungkinan koalisi itu terbuka. Bisa dengan Gerindra atau partai lainya," katanya.