REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan pertemuan dengan segenap pengurus MUI, Selasa (5/4). Pertemuan dilakukan untuk meningkatkan sinergi penganggulangan terorisme. Kepala BNPT, Tito Karnavian melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.
Tito berharap pertemuan dapat membangun hubungan yang baik instansi penanganan terorisme seperti BNPT dan Densus 88, dengan Majelis Ulama Indonesia. Tito menekankan, penanganan terorisme di Indonesia tidak bisa melulu dilakukan menggunakan cara-cara yang keras, termasuk kepada pelaku dan sumber pola pikir pelaku itu sendiri. Ia berpendapat, penanganan harus bisa dilakukan lewat cara-cara lembut, di antaranya untuk menangani ideologi yang berlandaskan kekerasan.
"Penanganan terorisme tidak cukup lewat cara keras, harus ada cara lembut, termasuk menangani ideologi yang menggunakan kekerasan," kata Tito kepada Republika.co.id, Selasa (5/4).
Ia mengaku akan terus mengusahakan untuk melakukan kerja sama jangka panjang bersama MUI, tentu dalam rangka penaganan terorisme di Indonesia. Ia menambahkan, salah satu kerja sama yang bisa dan akan dilakukan dalam waktu dekat, adalah memberikan penyuluhan-penyuluhan ke daerah bersama-sama.
Pentingnya kerja sama, lanjut Tito, tentu saja dikarenakan daya jangkau MUI yang diyakini memiliki jaringan yang sangat luas, di seluruh Indonesia. Selain itu, kerja sama bersama tokoh-tokoh berpengaruh, dinilai akan memberi pengaruh yang baik bagi pola pikir anak-anak bangsa, terutama yang ada di daerah-daerah.