Selasa 05 Apr 2016 09:55 WIB

Terdeteksi Ada 34, Titik Panas di Riau Terus Bertambah

Seorang warga mengenakan masker dengan latar belakang papan informasi jumlah titik panas
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang warga mengenakan masker dengan latar belakang papan informasi jumlah titik panas

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jumlah titik panas di Pekanbaru, Riau dari hari ke hari terus bertambah. Sempat mencapai belasan, kini jumlahnya sudah menjadi 34. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi ke 34 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Riau, Selasa pagi.

Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru mengatakan berdasarkan pencitraan satelit melalui modis Terra dan Aqua, Kabupaten Bengkalis terpantau sebagai wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak yakni 20 titik.

"Dari 34 titik panas di Riau, 20 diantaranya terpantau di Bengkalis. Selanjutnya lima titik di Meranti, tiga titik di Pelalawan, dua titik di Siak, dan satu titik masing-masing di Dumai, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hilir," jelasnya, Selasa (5/4).

Ia menjelaskan dari 34 titik panas yang terpantau, 24 di antaranya dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Ke-24 titik api yang dideteksi masing-masing berada di Bengkalis dengan 17 titik, Meranti dua titik, Pelalawan tiga titik dan Kuantan Singingi serta Siak masing-masing satu titik.

Sementara itu BMKG menyatakan sejumlah wilayah Riau bagian pesisir sempat diguyur hujan sepanjang 24 jam terakhir. Diantara wilayah yang diguyur hujan adalah Meranti, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu. Hasilnya titik api di wilayah itu terpantau turun drastis.

Sejumlah wilayah pesisir lainnya seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, dan Siak terpantau belum ada hujan sehingga potensi terjadinya dan penyebaran titik api cukup besar. Selain itu, kondisi geografis di wilayah tersebut yang berada berbatasan dengan laut juga akan mempersulit untuk melakukan pemadaman karena kondisi angin yang cukup kuat.

Satgas Udara Kebakaran Lahan dan Hutan Riau saat ini menyediakan dua unit helikopter jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dengan cara pengeboman air di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Riau Edwar Sanget mengatakan helikopter yang diterbangkan langsung oleh pilot asal Rusia itu akan berada di Riau hingga Juni 2016. Ia berharap sinergitas yang baik setiap bidang yang tergabung dalam Satgas dapat mencegah terulangnya kebakaran yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement