REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 bertabrakan dengan pesawat Transnusa jenis ATR reg PK-TNJ di Run Way Lanud Halim Perdanakusuma, sekira pukul 19.55 Wib, Senin (4/4).
Awalnya, pesawat Batik Air dengan rute Halim Perdanakusuma - Ujung Pandang, registrasi PK-LBS, nomor penerbangan ID 7703 sudah di-release untuk take off oleh menara pengawas (ATC). Saat pesawat Batik Air sedang take off, pada saat yang bersamaan terdapat pesawat Transnusa yang sedang ditarik oleh traktor menuju hanggar.
Hal itu menyebabkan kedua pesawat saling senggolan. Karena itu, pilot in command memutuskan untuk membatalkan take off Batik Air untuk memastikan keselamatan penumpang. (Bos Batik Air: Yang Penting Selamatkan Penumpang).
Kejadian ini membuat pesawat Transnusa mengalami kerusakan pada bagian ekor pesawat dan sayap bagian kiri. Sedangkan pesawat Batik Air rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri. (Pesawat Batik Air Tabrakan di Halim).
Tidak terdapat korban jiwa pada kecelakaan ini. Semua penumpang dan kru pesawat dapat dievakuasi dengan selamat. Untuk sementara, Bandara Halim ditutup dari kegiatan penerbangan.
Saat kejadian pesawat Batik Air ditumpangi 49 penumpang dan tujuh kru. Penumpang akan diterbangkan menggunakan pesawat pengganti dengan registrasi yang lain.
"Terkait dengan apa yang terjadi, kita akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang," ujar Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait.