Senin 04 Apr 2016 20:16 WIB

Alex Noerdin: Sumsel tak Mau Dicaci Maki

Red: Ilham
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin
Foto: Republika/ Maspril Aries
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin menyatakan, daerahnya bertekad tidak akan ada lagi kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan kabut asap pada tahun 2016 ini. Karena Sumsel sudah tidak mau dicaci maki akibat merugikan banyak pihak.

"Kita bertekad tidak ada asap, tidak ada kebakaran hutan dan lahan tahun ini," kata Alex di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Sumatera Selatan di Palembang, Senin (4/4).

Menurut dia, selama empat bulan tahun 2015, Sumsel dilanda kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan asap luar biasa dan menganggu provinsi tetangga. Bahkan juga negara sehabat dan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Kita sempat dicaci maki, dan bahkan kita hendak dituntut, karena merugikan banyak pihak," katanya.

Ia menyatakan, masyarakat Sumsel tentu masih ingat bahwa Malaysia, Singapura, dan Australia yang membantu secara langsung pesawat-pesawat pembom air (water boom), sedangkan Jepang dan lainnya membantu peralatan dan sebagainya. "Kemudian 3.000 prajurit TNI bahu membahu bersama ribuan sukarelawan tagana dan barisan pemadam memadamkan api di daerah ini," ujarnya.

Kebakaran hutan dan lahan itu dapat dipadamkan karena terbantu hujan sehingga kejadian itu harus diambil hikmahnya. Meski Sumsel menjadi terkenal penghasil asap, namun hikmahnya Sumsel mendapat banyak bantuan dari pemerintah pusat atau paling tidak dua helikopter baru dan segala macam bantuan.

Ia mengatakan, walaupun pada tahun 2015 luar biasa berat dalam menghadapi bencana kebakaran, tetapi Sumsel tetap surplus beras dan bisa memenuhi target. "Sumsel ditargetkan surplus beras 500 ribu ton, namun tercapai 600 ribu ton, jadi kita di sektor pertanian masih bisa melampui target yang diberikan oleh pemerintah pusat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement