Senin 04 Apr 2016 18:40 WIB

BPBD Banyumas: Banyak Rumah Rusak Diterjang Banjir

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang berlangsung sejak Ahad (3/4) petang hingga tengah malam, menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa desa Kecamatan Lumbir. Ketinggian air yang mencapai 1,5 meter menyebabkan sekitar 99 rumah terdampak banjir.

Sebagian mengalami kerusakan cukup parah, karena air banjir mengalir cukup deras dengan membawa material sampah dan lumpur.

''Meluapnya air di tiga sungai menyebabkan air banjir mengalir cukup deras. Banyak rumah warga terutama yang bukan permanen, rusak akibat terjangan air banjir. Tapi Alhamdulillah, tidak ada korban luka atau korban jiwa akibat banjir tersebut,'' kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Prasetyo Budi Widodo.

Komandan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Heriyana Ady Chandra menyebutkan, sungai yang meluap tersebut terdiri dari Sungai Lopasir yang melintas di Desa Besuki, serta Sungai Manggis dan Sungai Bedagung yang melintas di Desa Cidora. ''Akibat luapan air tersebut, rumah warga yang dilanda banjir ada sebanyak 51 unit di Desa Besuki, serta 48 unit di Desa Cidora,'' katanya.

Selain rumah yang terendam banjir, hujan deras juga mengakibatkan beberapa lokasi di Desa Karanggayam Kecamatan Lumbir mengalami longsor. Kepala Desa Karangayam, Nanang, mengatakan ada banyak tempat yang mengalami longsor, namun yang tergolong besar ada di empat titik.

''Longsor yang besar ini, antara lain terjadi di dekat SD Negeri 1 Karanggayam yang menyebabkan halaman sekolah tertimbun urugan tanah dan mengancam bangunan PAUD yang ada di bawahnya. Selain itu, longsor di tempat lain juga rumah warga di RT 5 RW 1, serta talud jalan di RT 1 RW 2 ambrol,'' katanya. Menurutnya dengan adanya longsor ini, menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Selain di Banyumas, hujan deras pada waktu yang sama juga menyebabkan banjir di wilayah Cilacap barat. Banjir bahkan menggenangi kawasan pemukiman di empat wilayah kecamatan, sehingga ratusan rumah tergenang air.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah 3 Cilacap, Agus Sudaryanto mengatakan empat wilayah kecamatan yang tergenang air, terdiri dari Kecamatan Bantarsari, Gandrungmangu, Sidareja dan Kedungreja. ''Tidak semua desa di empat wilayah kecamatan tersebut tergenang banjir, namun jumlah rumah yang terendam seluruhnya ada lebih dari 230 unit,'' jelasnya, Senin (4/4).

 

Sejumlah desa yang dilaporkan terendam, antara lain Desa Ciawitali Kecamatan Gandrungmangu, Dea Kamulyan Kecamatan Bantarsari, Desa Sidareja dan Gunungreja Kecamatan Sidareja, serta Desa Ciklapa, Tambakreja dan Gunungreja Kecamatan Kadungreja.

Menurut Agus, selain merendam kawasan pemukiman, banjir juga menggenangi areal persawahan. ''Sedikitnya, ada 50 hektar sawah yang terendam. Padahal, tanaman padi tersebut sudah siap panen,'' katanya.

Hingga kemarin, air masih menggenangi sebagian wilayah. Namun untuk wilayah pemukiman, menurutnya sudah banyak yang surut. ''Hanya kawasan persawahan yang masih tergenang karena memang berada di wilayah cekungan,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement