REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sedikitnya 2.000 sepeda angin atau "onthel" dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Timur, memadati wilayah Kota Malang dalam rangkaian Jambore Onthelis Nusantara 2016, Ahad (3/4).
Jambore Onthelis Nusantara 2016, yang dilepas Wali Kota Malang Moch Anton di depan Museum Brawijaya itu diikuti komunitas sepeda onthel seluruh kota/kabupaten se-Jawa Timur dan dari luar Jatim, sebagai rangkaian perayaan HUT ke-102 Kota Malang.
"Ini luar biasa, selain kuatnya jaringan komunitas onthel, atribut yang unik, retro dan beragam bentuk dan modifiaksi sepeda onthel menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dan, ini harus digelar secara ajeg (rutin) setiap tahun, bahkan menjadi agenda tahunan Kota Malang," kata Anton dalam sambutan pelepasan Jambore Onthelis Nusantara 2016 di Malang.
Selain menampilkan sepeda onthel yang beragam bentuk, atribut dan modifikasi, apalagi dengan pakaian tempo dulu (kuno), ujar Anton, pasti akan menarik wisatawan. Dan, jika memungkinkan ada kolaborasi dengan atraksi seni dan budaya agar semakin menarik.
Lebih lanjut, Anton mengatakan jambore tersebut adalah event luar biasa. Selain karena jaringan komunitas onthel yang kuat, para pemilik sepeda onthel juga cenderung beratribut unik, mulai bergaya masyarakat pedesaan, pejuang, kolonial dan lainnya.
Semenatra itu Ketua Paguyuban Sepeda Onthel Kota Malang, Nurhadi, mengatakan para Onthelis ini mampu menjadi potensi wisata di Kota Malang, sekaligus menjadi program giat dari Federasi Olah Raga Rekreasi Kota Malang.
"Mudah-mudahan keinginan wali kota untuk menjadikan even ini sebagai agenda tahunan Kota Malang akan terwujud pada tahun-tahun mendatang dan gelarannya juga lebih semarak dan menarik untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara," katanya.
Acara yang dipusatkan di museum Brawijaya ini diawali dengan dialog budaya oleh komunitas onthel dan dihadiri sejumlah pejabat, komunitas seni dan budaya, serta komunitas lainnya.