REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Tidak kalah dengan kecamatan Larangan yang menggelar festival budaya, masyarakat Kecamatan Benda, Kota Tangerang juga menggelar festival serupa. Bedanya, di Kecamatan Benda kesan Betawinya sangat kental, hal ini terlihat dari nama festivalnya, yaitu Festival Bujug Buneng.
"Istilah bujug buneng itu beda dengan busyet, kalau di Padang ada istilah ranca bana yang di Benda ada bujug buneng," ujar Rendy salah satu panitia Festival Bujug Buneng, Sabtu (3/4).
Menurut dia warga Benda harus bisa menjadi jawara di rumahnya sendiri. Apalagi mengingat Benda merupakan pintu gerbang Indonesia.
Pada festival yang cukup ramai dihadiri oleh warga Benda dan sekitarnya tersebut, ditampilkan berbagai kesenian khas Betawi seperti Palang Pintu, Pencak Silat Beksi, Produk UKM Benda mulai dari makanan, souvenir dan kaos Bujug Buneng yang sudah menjadi trademark Benda.
Wali Kota Arief R Wismansyah yang menghadiri acara tersebut juga menyampaikan apresiasinya kepada warga Benda yang sangat perhatian dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Betawi. Dia bahkan menginginkan agar festi
"Keberadaan Bandara harus dioptimalkan, dan melalui kegiatan ini minimal kita telah menunjukkan potensi yang kita miliki," tuturnya.
Dia bahkan menyarankan kalau bisa festival tersebut diadakan di wilayah yang cukup dengan dengan Bandara. Sehingga orang yang datang baik wisatawan asing maupun lokal ke Bandara juga bisa menyaksikan festival khas budaya Betawi tersebut.
Dia menyarankan agar nanti dicoba untuk membuat rumah Betawi dan tempat kuliner di kawasan Rawa Bokor. Menurut dia di kawasan tersebut lebih strategis jika dibandingkan di kawasan Benda yang letaknya agak ke belakang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta).
Selain itu juga karena saat ini sedang dilakukan penataan di kawasan Simpang Rawa Bokor. Sehingga untuk sementara waktu belum dapat dilaksanakan rencana Wali Kota Airef tersebut. Namun itu merupakan rencana ke depan yang menurut Wali Kota Arief sangat potensial.