Ahad 03 Apr 2016 14:06 WIB

Harga BBM Turun, Tarif Angkot tak Ikut Turun

Rep: Lilis Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Harga BBM turun,  tarif angkot tidak ikut turun
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Harga BBM turun, tarif angkot tidak ikut turun

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), tak diikuti dengan menurunnya tarif angkutan kota (angkot). Begitu pula dengan harga bahan pangan, terutama sayuran, yang tetap tinggi.

"Waktu lihat berita harga BBM turun, saya pikir tarif angkot juga ikut turun. Tapi waktu kemarin berangkat sekolah naik angkot, bayarnya ternyata tetap," keluh salah seorang pelajar SMP, Muhammad Wildan, Ahad (3/4).

Wildan menyebutkan, tarif angkot di Kota Cirebon bagi pelajar selama ini mencapai Rp 3.000 per orang. Dia pun berharap, tarif itu bisa turun walau hanya Rp 500. "Lumayan bisa nambah uang jajan," kata Wildan.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Organda Cirebon, Karsono, menyatakan, meski harga BBM turun, namun tarif angkutan umum dipastikan tidak akan mengalami penurunan. Pasalnya, meski sudah turun dari Rp 7.050 menjadi Rp 6.550  per liter, namun harganya masih di atas Rp 6.500 per liter.  "Kalau harga premium di bawah Rp 6.500 per liter, baru tarif angkutan umum bisa turun," tutur Karsono.

Tak hanya pada tarif angkutan umum, turunnya harga BBM juga tidak berdampak pada harga bahan pangan di pasaran, terutama sayuran. Harga sayuran, terutama bawang merah, masih tetap tinggi.

Di Pasar Pagi Kota Cirebon, harga bawang merah masih mencapai Rp 50 ribu per kg. Padahal, normalnya harga bawang merah hanya berkisar Rp 20 ribu per kg. "Harga bawang merah tinggi karena pasokannya yang kurang. Jadi tidak dipengaruhi oleh harga BBM," ujar Romlah, seorang penjual sayuran di pasar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement