REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 56 titik panas yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan yang menyebar di delapan kabupaten kota di Provinsi Riau, Sabtu (2/4).
"Berdasarkan pencitraan modis Terra dan Aqua pagi ini terpantau sebanyak 27 titik panas di Bengkalis dan 12 titik di Meranti," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.
Selanjutnya, titik panas lainnya turut terpantau di Pelalawan dengan lima titik, Rokan Hilir dua titik, Kota Dumai tiga titik, Siak dua titik, Indragiri Hilir empat titik dan Indragiri Hulu satu titik.
Sugarin menjelaskan, secara keseluruhan satelit mendeteksi sebanyak 79 titik panas di Sumatra dengan Riau sebagai wilayah penyumpang titik panas terbanyak, yakni 56 titik. Selain Riau, titik panas di Sumatra juga terpantau di Kepulauan Riau 18 titik dan Sumatra Utara lima titik.
Untuk 56 titik panas di Riau, Sugarin menjelaskan sebanyak 30 titik sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Dari 30 titik api tersebut, sebagian besar di antaranya berada di Kabupaten Bengkalis dengan jumlah 15 titik. Menurut dia, keberadaan titik api di Bengkalis terpantau di enam kecamatan di Kabupaten berjuluk Sri Junjungan tersebut. Selanjutnya, Kabupaten Kepulauan Meranti turut menjadi wilayah dengan jumlah titik api yang relatif cukup banyak, yakni delapan titik.
Sementara itu, Indragiri Hilir dengan tiga titik api, Pelalawan dua titik api serta Kota Dumai dan Indragiri Hulu masing-masing satu titik api. Akibat maraknya kebakaran lahan dan hutan di wilayah pesisir Riau tersebut, kata Sugarin, Kota Dumai mulai diselimuti kabut asap tipis dengan jarak pandang 6 kilometer.
Ia menjelaskan sejumlah wilayah pesisir Riau saat ini cukup rawan terjadi kebakaran lahan dan hutan lantaran intensitas hujan sangat sedikit. "Kami 'warning' yang di sana, kondisi cukup panas, temperatur tinggi sehingga kebakaran berpotensi meluas dengan mudah," ujarnya.
Selain itu, kondisi Geografis di wilayah tersebut yang berada berbatasan dengan laut juga akan mempersulit untuk melakukan pemadaman karena kondisi angin yang relatif cukup kuat.