Sabtu 02 Apr 2016 20:30 WIB

Indonesia Beri Pelatihan Pertanian Bagi Negara Afrika

Red: Nur Aini
Seorang petani menanam bibit tomat di areal persawahan kawasan Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/2)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Seorang petani menanam bibit tomat di areal persawahan kawasan Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/2)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui kerja sama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertanian membuka pelatihan pertanian bagi negara-negara Afrika, International Training on Agriculture Sector for African Countries.

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu RI Esti Andayani pada Jumat (1/4) menyampaikan kepada para peserta pelatihan bahwa program di Lembang, Jawa Barat itu merupakan lanjutan dari program pelatihan di Gambia pada 20-28 Maret 2016, seperti dilansir situs resmi Kemlu di Jakarta, Sabtu.

"Selama 17 tahun, Indonesia telah memberikan 460 program capacity building (pembangunan kapasitas) kepada 5.400 peserta dari Amerika Selatan ke Pasifik, dari Asia ke Afrika dan Timur Tengah," kata Esti.

Dia menyebutkan sebanyak 65 program pembangunan kapasitas yang diberikan adalah pelatihan di bidang pertanian. Menurut Esti, pertanian tetap menjadi salah satu program unggulan kerja sama teknis yang disediakan Indonesia bagi negara-negara penerima. "Saya bangga bahwa Indonesia sudah mendapatkan reputasi sebagai penyedia program-program capacity building yang inovatif namun efektif dan sesuai dengan kebutuhan negara penerima," ujar dia.

Esti juga mengatakan komitmen Indonesia pada program kerja sama teknis dan berbagi pengalam terbaik sudah dimulai sejak 1981 melalui progam pelatihan, pertukaran pengalaman dan pengetahuan sekaligus pengiriman tenaga ahli. "Status Indonesia sebagai negara pendapatan menengah dan anggota dari G20 telah memainkan peranan penting dalam menyediakan bantuan pembangunan kepada sesama negara berkembang," tuturnya.

Kepala BBPP Lembang dari Kementerian Pertanian, Bandel Hartopo, menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan akan bermanfaat bagi para peserta, khususya dari negara-negara Afrika yang memerlukan pengetahuan teknis maupun praktik di lapangan terkait sektor pertanian.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan Widi Hardjono mengatakan bahwa negara-negara Afrika merupakan mitra pembangunan sektor pertanian Indonesia dan di bawah skema Kerja Sama Selatan-Selatan(KSS), dan kerja sama di bidang pertanian merupakan salah satu komitmen pemerintah RI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement