REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didin Djunaedi menyambut baik digelarnya rapat kerja nasional (Rakornas) SMK Pariwisata se-Indonesia oleh Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Kementerian Pariwisata di Batam.
Rakornas harus menjadi momentum untuk menyelaraskan pemahaman dan komitmen seluruh SMK Pariwisata dalam menghasilkan lulusan SDM Pariwisata yang memiliki daya saing tinggi.
"Sebagai pihak industri tentu kami bahagia, karena sejak tahun 70-an kami telah sadari bahwa kita suatu saat akan kekurangan tenaga kerja tingkat menengah," ujar Didin.
Karena itu pihaknya bersama industri telah menggagas kehadiran SMIP sekalipun kala itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak menyetujui.
"Karena pemerintah beralasan sudah terlalu banyak sekolah kejuruan," ujar Didin.
Lebih lanjut Didin mengatakan, sebagai salah satu unsur pentahelix pariwisata, sudah sepatutnya sektor pendidikan memainkan perannya dengan didukung empat unsur lainnya.
"Sekarang target 20 juta kita keroyok dengan kolaborasi pentahelix. Mudah-mudahan ini disambut baik untuk bersama-sama menyelaraskan apa yang harus dilakukan untuk bisa mencapai target 20 juta wisman di 2019," kata Didin.
Sementara Ferdiansyah selaku Wakil Ketua Komisi X menyatakan Rakornas merupakan satu bentuk sinergitas di antara mita kerja Komisi X. Yaitu keterlibatan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud serta Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti.
"Kemenpar sebagai user dari dua lembaga tersebut dalam pencapaian SDM berkualitas, kami sangat menyambut baik sinergitas yang ada," kata dia.
Ketiga kementerian tersebut bisa berkolaborasi dan sinergi supaya beberapa hal yang ditargetkan bisa tercapai.
"Tidak hanya target wisatawan mancanegara saja yang tercapai, tapi di sektor pendidikan ada peningkatan angka partisipasi kasar dan murni. karena itu kami sambut kegiatan ini agar terus berlanjut dan tidak berhenti," ujar Ferdiansyah.