Sabtu 02 Apr 2016 01:15 WIB

Ini Evaluasi Pemkot Bogor Soal Sistem Satu Arah

Rep: C32 / Red: Ani Nursalikah
Walikota Bogor Bima Arya menunjukan selebaran yang berisi sosialisai jalur Sistem Satu Arah (SSA) dalam acara
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Walikota Bogor Bima Arya menunjukan selebaran yang berisi sosialisai jalur Sistem Satu Arah (SSA) dalam acara "Bogorku Bersih" di Taman Ekspresi, Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Uji coba Sistem Satu Arah (SSA) di Kota Bogor sudah diberlakukan mulai Jumat (1/4). Dengan adanya beberapa titik kemacetan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan evaluasi.

Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Wakil Wali Kota Usmar Hariman menggelar rapat evaluasi. Rapat tersebut juga dihadiri jajajaran DLLAJ, jajajaran Polres Bogor Kota, Kapolsek Bogor Tengah, Kasat PolPP, Ketua TP4, Dirut PDPPJ, dan Kabag Humas Setdakot yang mewakili Tim Sosialisasi SSA.

"Setelah mengidentifikasi penyebab penumpukan kendaraan pada jam-jam tertentu di Jalan Jalak Harupat (Sempur) dan Pajajaran antara TL Pangrango/internusa sampai TL Tugu Kujang, maka langkah-langkah dieksekusi setelah evaluasi sore ini dilakukan," kata Kabag Humas Setdakot Encep Moh Ali Alhamidi, Jumat (1/4).

Dia menjelaskan, uji coba pemberlakuan SSA menjadi 360 derajat. Artinya, kata Encep, seputar KRB sepenuhnya satu arah mulai dari Jalan Otista, Juanda, Jalak Harupat, dan Pajajaran antara TL Pangrango sampai TL Tugu Kujang.

Tak hanya itu, menurutnya penumpukan di Jalan Otista juga ada perubahan. "Jembatan dari lima lajur menjadi tiga lajur harus dilakukan pemangkasan sebagian trotoar jembatan kiri kanan untuk menambah lajur," jelas Encep.

Penambahan rambu-rambu lalu lintas juga dinilai kurang di persimpangan sepanjang SSA. Begitupun juga untuk jalur alternatif, Usmar menyatakan akan mendorong penggunaan jalur alternatif seperti Jalan Sawojajar, Jalan Pengadilan, dan jalan Dewi Sartika yang selama hari pertama SSA belum dimanfaatkan oleh pengendara mobil pribadi.

Penataan PKL dan parkir juga tak luput menjadi bahan evaluasi. "Penertiban atau penataan PKL dan parkir di jalan-jalan alternatif dan meminta partisipasi para pengendara roda empat pribadi untuk tidak memarkir kendaraan pada badan jalan di jalur-jalur alternatif," ungkap Encep.

Pemasangan penghalang dekat pintu masuk Botani Squere juga dilakukan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan yang memutar dari arah terminal. Sementara itu, putaran Tugu kujang hanya untuk kendaraan yang memutar ke Terminal Damri dan jalan Cidangiang.

"Masuk ke Botani Square hanya diperbolehkan melalui jalan Cidangiang, kecuali dari arah Jalan Pajajaran lajur kiri," katanya.

Terakhir, Pemkot Bogor akan menambah lampu lalu lintas bagi kendaraan yang memutari Tugu Kujang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement