REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karawang, Jabar, menyatakan penurunan tarif angkutan umum atau angkutan kota di daerah tersebut disepakati sekitar 3 persen menyusul turunnya harga bahan bakar minyak.
"Sudah disepakati berbagai pihak kalau penurunan tarif angkot mencapai 3 persen setelah harga BBM (bahan bakar minyak) jenis solar dan premium turun," kata Kepala Bidang Angkutan Umum Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatik setempat Dede Sudrajat, di Karawang, Jumat (1/4).
Menurut dia, pemberlakuan penurunan tarif angkot tersebut disepakati 3 persen oleh berbagai pihak, sesuai dengan imbauan Kementerian Perhubungan.
"Seluruh angkot berbagai jurusan atau trayek itu harus menurunkan tarif 3 persen setelah penurunan harga BBM," kata dia.
Dede mengaku pihaknya akan mengawasi pelaksanaan pemberlakuan penurunan tarif angkot tersebut. Diantara tujuannya, agar kesepakatan penurunan tarif itu benar-benar direalisasikan di lapangan.
Saat ini tarif angkutan umum di Karawang bervariasi. Seperti angkutan umum atau angkot di wilayah perkotaan, dari awalnya sebesar Rp3.500 direncanakan turun menjadi Rp 3.395. Kemudian angkot trayek jurusan Cikampek-Klari-Johar direncanakan turun dari tarif awal Rp 11.000 menjadi Rp 10.670.
Selanjutnya, angkot jurusan Tanjungpura-Rengasdengklok yang kini tarifnya Rp6.000 direncanakan turun menjadi Rp5.820.
Sementara itu, mulai 1 April 2016 harga bahan bakar minyak jenis premium dan solar akan turun. Untuk harga premium dari awalnya Rp 6.950 per liter menjadi Rp 6.450 per liter. Harga bahan bakar minyak jenis solar turun menjadi Rp 5.150 per liter, sedangkan harga sebelumnya Rp 5.650 per liter.