Jumat 01 Apr 2016 21:30 WIB

Keroncong Bisa Jadi Daya Tarik Pariwisata

Keroncong Tugu, Jakarta Utara.
Foto: Antara
Keroncong Tugu, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan musik termasuk keroncong sebagai bagian dari industri kreatif bisa menjadi daya tarik pariwisata Indonesia.

"Musik mempunyai hubungan erat dengan pariwisata karena sama-sama masuk kategori gelombang keempat sebagai cultural industry atau creative industry setelah tiga gelombang Alfin Toefler selesai yakni pertanian, manufaktur, dan teknologi informasi," kata Menpar Arief Yahya di sela pertunjukan kesenian musik keroncong yang dikemas dalam tema "Keroncong Pesona Indonesia Persembahan untuk Waljinah" di Graha Bakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki Jakarta, Jumat (1/3) malam.

Menurut dia, musik keroncong dapat dilestarikan melalui kegiatan pariwisata, sebaliknya pariwisata dapat dipromosikan melalui musik keroncong. Ia menambahkan, kegiatan wisata yang sukses itu bila ada kerumunan orang banyak atau crowd. "Untuk menciptakan crowd antara lain dengan pertunjukan musik," kata Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya menceritakan salah satu indikator suksesnya pariwisata menyambut event Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 adalah di tempat wisata tersebut banyak kerumunan atau crowd.

"Dari 12 lokasi yang dipersiapkan menyambut GMT, ternyata Palu yang paling crowd karena di sana ada konser Slank," kata Arief Yahya.

Konser musik grup band seperti Slank kata dia, juga kerap melakukan kolaborasi dengan grup musik dari daerah sehingga lebih menarik kaum muda yang datang dari berbagai daerah ke tempat konser tersebut. Kedatangan kaum muda yang ingin menyaksikan konser musik ini merupakan pergerakan wisnus, katanya.

Menpar Arief Yahya berharap sebagai upaya mempopulerkan kembali dan melestarikan musik keroncong di kalangan anak muda, musik keroncong bisa sering ditampilkan dalam konser kolaborasi dengan grup musik atau penyanyi yang banyak digemari kaum muda.

Pihaknya menginisiasi Pertunjukan musik 'Keroncong Pesona Indonesia Persembahan untuk Waljinah' yang dikemas menarik dengan mengkolaborasikan antara penyanyi keroncong dengan penyanyi berbasis tradisi, penyair dan pembaca puisi, serta artis komedian.

Para artis pendukung yang tampil dalam acara tersebut antara lain Soimah, Endah Laras, Sruti Respati, Rita Tila, Kelompok Sahita, Sujiwo Tejo, Miing Bagito, Cak Lontong, Akbar, serta Trio Gam.

Mereka tampil sebagai pembuka atau berduet dengan Waljinah yang pada awal acara sempat mendapatkan penghargaan atau "tanda kasih" dan bucket bunga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyempatkan diri hadir sesaat.

Waljinah sebagai penyanyi spesialis keroncong langgam Jawa mengawali kariernya sejak menjadi juara pertama Bintang Radio Indonesia tahun 1965. Penyanyi yang mendapat julukan Ratu Keroncong ini di era tahun 1970-an sukses dalam albumnya antara lain berjudul Walang Kekek, Jangkrik Genggong, dan Rujak Ulek.

Banyak lagu keroncong yang bawakan oleh Waljinah direkam dalam bentuk piringan hitam, kaset, dan CD digemari masyarakat hingga kini baik dari kalangan tua maupun muda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement