Kamis 31 Mar 2016 19:34 WIB

INKA Tawarkan Trem ke Pemkot Surabaya

Teknisi memeriksa lokomotif berkode CC 300 yang sudah selesai dikerjakan PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur, Jumat (26/2).
Foto: Antara/Siswowidodo
Teknisi memeriksa lokomotif berkode CC 300 yang sudah selesai dikerjakan PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur, Jumat (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- PT Industri Kereta Api (INKA) menawarkan pembuatan unit trem yang akan digunakan sebagai angkutan massal cepat di Kota Surabaya untuk mengatasi kemacetan di kota itu.

"Siapa tahu Surabaya memesan unit trem-nya untuk angkutan massal cepat ke kami," ujar Direktur Utama PT INKA R. Agus H. Purnomo saat menyampaikan sambutannya pada pelepasan ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tersenyum saat mendengar sambutan orang nomor satu di PT INKA tersebut dari atas podium.

Meski menawarkannya secara spontanitas, ia berharap Pemerintah Daerah hinga Pusat memanfaatkan perusahaan BUMN untuk membuat unit-unit kereta api karena memang diakui kualitasnya.

"PT INKA tak hanya menjual unit kereta api ke pasar internasional, tapi pasar domestik juga terbukti karena memang mampu. Alangkah tepatnya jika pasar dalam negeri memanfaatkan," ucapnya.

Salah satu contoh pengakuan dari dalam negeri, kata dia, yakni diproduksinya kereta listrik dari Stasiun Manggarai di Jakarta menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

"Kereta listrik menuju bandara dari Stasiun Manggarai memesan ke PT INKA, sekarang kami menunggu pemesanan pemerintah atau perusahaan dalam negeri lainnya," katanya.

Ditemui usai acara pelepasan ekspor kereta api, Tri Rismaharini menjelaskan bahwa tidak mungkin tiba-tiba ada penunjukan terhadap PT INKA untuk membuat unit trem karena harus melalui prosedur.

"Itu kan masih dilakukan tender dari pusat dan saya tidak bisa asal tunjuk. Nanti khawatirnya bisa bermasalah," kata wali kota perempuan Surabaya pertama tersebut.

Birokrat yang juga kader PDI Perjuangan tersebut mengakui bukan perusahaan domestik saja yang menawarkan produksi angkutan massal cepat, tapi sejumlah perusahaan asing ingin bertemu, namun ditolaknya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendukung upaya PT INKA untuk mengerjakan sejumlah proyek angkutan dari perusahaan dalam negeri, terutama milik pemerintah.

"Kinerja PT INKA sudah diakui pasar internasional, maka tak ada alasan perusahaan dan pemerintah dalam negeri untuk tidak mengakuinya," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Pemkot Surabaya saat ini mulai melakukan persiapan untuk armada pendukung angkutan massal cepat (AMC) trem yang ditargetkan beroperasi mulai 2017.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement