REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pasrah seputar nasibnya bersama Gerindra. Sandiaga menyerahkan seluruh keputusan terkait pencalonannya sebagai DKI 1 kepada DPP Partai dengan simbol Garuda itu.
"Kalau nanti saya nggak kepilih maju gubernur dari Gerindra ya tidak apa-apa. Ikhlas saja dengan segala konsekuensi," katanya di Jakarta, Kamis (31/3).
Sandiaga menjelaskan, pada Senin (4/4) nanti akan digelar rapat koordinasi di internal Partai Gerindra. Rapat itu diikuti dengan survei internal untuk menyiutkan nama bakal cagub. Setelahnya, keputusan nama yang diusung akan diumumkan pada Juni 2016 mendatang.
Seperti diketahui, sedikitnya enam nama masuk dalam bursa cagub dari Gerindra. Anggota DPRD Mohamad Sanusi, anggota DPR RI Biem Benyamin, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekda DKI Saefullah dan Mantan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin.
Itu belum ditambah Mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra. Pakar Tata Negara itu telah mengambil formulir pendaftaran untuk menjadi bakal Cagub Gerindra.
Baca juga, Sandiaga Uno: Partai Diperlukan untuk Mengelola Jakarta.
Meski sudah menghabiskan 48 hari bersosialisasi dan mendekatkan diri dengan masyarakat, Sandiaga tidak akan kecewa kalau dirinya tidak dipilih partai. Dia juga tidak akan pindah kelain partai kalau nantiya tidak dicalonkan Gerindra. "Siapa pun calon yang diusung Gerindra, saya akan support 100 persen," katanya.