Kamis 31 Mar 2016 14:24 WIB

Leonardo DiCaprio Terancam Dideportasi dari Indonesia

Leonardo DiCaprio
Foto: REUTERS/Toby Melville
Leonardo DiCaprio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktor Hollywood Leonardo DiCaprio terancam dideportasi dari Indonesia. Pemain film Titanic ini dinilai melakukan kampanye hitam (black campaign) terhadap perkebunan kelapa sawit Aceh ketika berkunjung ke Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Ahad (27/3) lalu.

“Kalau ada pernyataan yang mendiskreditkan pemerintah maupun kepentingan Indonesia, dia bisa dideportasi. Karena dia sedang berada di Indonesia, Imigrasi punya hak mendeportasinya,” ujar Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Ronny F Sompie di Jakarta, kemarin.

Menurut Ronny, proses deportasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepada Ditjen Imigrasi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Ronny menuturkan, jajaran Ditjen Imigrasi akan terus memantau keberadaan Leonardo DiCaprio selama berada di Indonesia. Sebab, dalam visa yang diajukannya, dia hanya akan melakukan kunjungan wisata.

“Sehingga kalau dia berada di Indonesia untuk keperluan lain, dengan melakukan aktivitas yang mengganggu ketertiban umum maupun mengganggu kepentingan Indonesia, maka Imigrasi siap mendeportasi,” tegas Ronny.

Informasi yang dia terima, rombongan Leonardo tiba di Bandara Kualanamu dari Jepang, Sabtu (26/3) pukul 06.45 WIB dengan menggunakan pesawat jet pribadi. Pada hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan terbang ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) menggunakan helikopter.

Hari itu pula, Leonardo kembali ke Medan dan menginap di Hotel JW Marriott. Kemudian sekitar pukul 17.05 WIB, rombongan berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Palau. “Sekarang informasi yang saya terima dia sudah berada di Jakarta,” tutur Ronny.

Diketahui, dalam catatan perjalanannya yang diunggah di akun instagramnya, Leo menyatakan kekecewaannya terhadap sejumlah hewan yang terancam punah habibatnya, salah satunya gajah Sumatera. Leo menuding ekspansi perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab rusaknya ekosistem hutan yang juga menjadi sumber rantai makanan hewan-hewan langka seperti Gajah Sumatera.

“Di belantara ini jalur migrasi kuno gajah masih digunakan gajah-gajah liar. Namun, perluasan perkebunan kepala sawit telah memotong-motong jalur tersebut, sehingga keluarga gajah mengalami kesulitan menemukan sumber makanan dan minuman yang cukup,” tulis pemeran Hugh Glass dalam film The Revenant itu.

Pernyataan Leonardo tentang ekspansi sawit mendapat protes dari pengusaha sawit asal Aceh, Asmar Arsyad. “Leonardo salah sasaran. Mestinya dia kampanye pelestarian lingkungan di hutan Amazon yang habis untuk perkebunan minyak nabati kedelai,” kata Asmar.

Anggota Komisi IV DPR Firman Subagyo pun menyatakan, kedatangan Leonardo DiCaprio ada maksud lain selain kepentingan kelestarian lingkungan. “Sasarannya jelas. Pasti dia akan menembak perkebunan kelapa sawit dengan membungkusnya soal lingkungan,” ujar Firman.

Firman pun meyakini kedatangan Leonardo difasilitasi LSM-LSM berkedok lingkungan yang selama ini merongrong kedaulatan Indonesia. “Oleh karena itu, saya sampaikan kepada Kepala BIN dan Kapolri untuk menindak tegas terhadap kelompok-kelompok tersebut. Saya minta (Ditjen) Imigrasi untuk mendeportasi Leonardo apabila dia terbukti melakukan black campaign sawit kita,” ujar Firman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement