REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli mengatakan, dulu saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa angkatan laut kita cukup besar sampai berpengaruh ke Thailand. Kemudian di bawah Kerajaan Majapahit pengaruh angkatan laut kita sampai ke Malaka, Malaysia.
"Pemerintah berusaha mengembalikan kembali kejayaan Indonesia sebagai negara maritim. Kami ingin memanfaatkan sumber daya laut untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat," katanya dalam Diesnatalis ke-55 Universitas Moestopo, Rabu, (30/3).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, terang dia, telah menenggelamkan lebih dari 160 kapal pencuri ikan. "Dampak pencurian ikan itu luar biasa, kita rugi miliaran dolar AS setiap tahun," ujar Rizal.
Ciri para backing kapal pencuri ikan itu, memakai bendera Indonesia. Meski memasang bendera Indonesia, namun saat dilihat seluruh krunya orang asing dan milik asing.
"Mereka ingin menjatuhkan Ibu Susi. Mereka hanya mau banyak uang bahkan ingin Ibu Susi dilempar dari kabinet. Memang memperjuangkan kepentingan nasional lebih susah dari pada memperjuangkan kepentingan pribadi," tutur Rizal.
Negara tetangga kita punya banyak industri perikanan. Namun ikannya yang diolah merupakan ikan curian dari Indonesia. Dengan banyaknya kapal pencurian ikan diledakkan Ibu Susi, ujar Rizal, banyak perusahaan pengolahan ikan negara tetangga yang bangkrut. Menurutnya, ini momen bagi Indonesia membangun industri perikanan.