Rabu 30 Mar 2016 12:12 WIB

Hijaukan Mangrove, Lanal Tegal Tanam 1.500 Pohon Bakau di Pekalongan

Aksi menanam pohon bakau di Tegal.
Foto: Ist
Aksi menanam pohon bakau di Tegal.

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL --  Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal, Lantamal V, menunjukkan rasa syukur dan kepeduliannya dengan menaman 1.500 bibit pohon bakau di Desa Tratebang, Kecamatan  Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Rabu (30/3).

Penanaman pohon mangrove yang berlansung sejak kemarin (29/3) hingga hari ini,  mengusung tema “Selamatkan Mangrove untuk Anak Cucu Kita”. Lanal Tegal dalam kegiatan ini,mengajak masyarakat dari berbagai eleman untuk turut menaman pohon penjaga pantai ekosistem pantai tersebut. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Kepala PPP, Kepala DKPP, Kakesbangpolinmas, Kepala DPPK, Kadinsosnakertrans, Ka BPBD, Ka DPPK, Ka KLH, Dandim Pekalongan, Kapolres Pekalongan, Camat Wonokerto, Ketua KPKL, Ketua FRBP, Kepala Desa Tratebang. Adapun para perserta  penanaman pohon bibit bakau terdiri dari prajurit dan PNS Lanal Tegal, DPPK, PPP, DKPP, KLH, Staf Kecamatan Wonokerto, KPKL, FRBP, Komunitas Jeep, Rescue PMI, Tagana, Rescue BPBD, Rescue Kanzus Sholawat, Rescue Alfalah & 593 orang anggota Pramuka Saka Bahari sewilayah Pekalongan.

Pohon bakau merupakan jenis tanaman dengan sistem perakaran yang kompleks, rapat, dan lebat, sehingga dapat menangkap sisa-sisa bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari bagian daratan. Proses itu juga menyebabkan air laut terjaga kebersihannya dan dengan demikian memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan terumbu karang. Salah satu upaya alamiah yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah abrasi adalah menanam pohon di sepanjang garis pantai. 

Menurut Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Sirilus Arif aksi penanaman pohon bakau ini seiring dengan peringatan hari jadi yang ke-53 ini. Lanal Tegal berkomitmen untuk peduli dengan lingkungan, salah satu dengan menggelar penanaman 1.500 bibit pohon bakau di wilayah pesisir wilayah kerja Lanal Tegal.

Menurutnya, banyak sekali manfaat yang kita bisa raih dengan menanam pohon bakau antara lain mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, sebagai pencegah dan penyaring alami, sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir selain itu mangrove juga bernilai ekonomis.

Mangrove juga dapat membentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya sehingga menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Akar pohon bakau juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi dan diharapkan bisa ikut mengatasi buruknya ekosistem di wilayah pantai dan tambak. 

Dalam jangka panjang, lanjutnya, penanaman pohon bakau untuk jenis tertentu (misalnya: mangrove jenis TUMU) juga diharapkan bisa membawa manfaat bagi para perajin batik di Indonesia, yaitu dengan menggunakan daunnya sebagai salah satu bahan pewarna batik. Kerimbuhan hutan mangrove nantinya juga bisa mengundang kedatangan satwa untuk berlindung, mencari makan dan berkembang biak. Mulai dari kepiting raksasa, udang, kerang, ikan, biawak, buaya, tawon sengat, monyet, burung bangau hingga bagi hutan. Selain itu hutan mangrove ini juga nyaman bagi koloni lebah madu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement