REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, saat ini sumber daya perikanan yang tersebar di lautan dunia kebanyakan ada di kawasan perairan Indonesia. Kondisi ini, kata Susi, perlu dijaga keberlanjutannya.
"Potensi perikanan kita luar biasa karena sekarang yang punya ikan hanya Indonesia," kata Menteri Susi saat memberikan sambutan dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Perikanan di KKP, Jakarta, Rabu (30/3).
Susi mengatakan, ia mengajak masyarakat untuk menjaga sumber daya perikanan karena masyarakat Indonesia hanya memiliki lautan, sedangkan sektor lainnya, seperti pertambangan, banyak warga biasa yang tidak memiliki akses ke kawasan tambang. Selain perikanan tangkap, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengingatkan bahwa potensi budi daya perikanan juga luar biasa besar, yaitu sekitar 5 juta hektare yang perlu diberdayakan secara optimal.
Susi menyebutkan bahwa sejumlah kawasan yang telah memberdayakan budi daya perikanan secara optimal di lautan luas, antara lain, di Norwegia dan Skotlandia. "Berkelanjutan harus menjadi inti karena tanpa manajemen perikanan yang berkelanjutan, ikan juga akan habis," katanya.
Dia juga meyakini, pihak perbankan dalam negeri dapat turut berkontribusi dalam mengembangkan perikanan Indonesia yang berkelanjutan dengan menerapkan persyaratan keberlanjutan bagi pengusaha perikanan yang ingin mendapatkan kredit dari bank itu. Dengan demikian, menurut Menteri Susi, pihak perbankan nasional jangan asal dalam memberikan uang begitu saja, tetapi menyalurkannya kepada pengusaha yang sadar akan kelestarian lingkungannya.
"Kalau pengusaha hanya melihat keuntungan hari ini, berarti mereka tidak bertanggung jawab karena mereka hanya mengandalkan keuntungan semata," katanya.