Rabu 30 Mar 2016 02:43 WIB

Bunda PAUD Penggerak Pendidikan Antikorupsi

Korupsi
Foto: Antara/Andika Wahyu
Korupsi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendukung para bunda atau guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berperan sebagai penggerak antikorupsi sekaligus membentuk karakter anak dalam upaya pencegahan korupsi di negeri ini.

"Saya sangat mendukung karena pembentukan karakter anak itu dimulai sejak usia 0-5 tahun," kata Tri Rismaharini dalam seminar bertajuk "Guru Antikorupsi, Penggerak Perubahan" di Surabaya Convention Hall Jalan Arief Rachman Hakim, Selasa Malam.

Menurut dia, peranan Bunda PAUD sangat penting karena bisa mengubah cara pandang anak-anak. "Negara ini kelak akan menjadi apa, itu bergantug pada anak-anak kita. Kalau kita salah menyiapkan, mereka kelak akan kalah dengan anak-anak negara lain yang lebih berkarakter," ujarnya.

Risma mendukung acara yang digagas KPK tersebut. Sebab, para Bunda PAUD punya peran signifikan dalam membentuk karakter anak-anak. Bila sejak kecil, anak-anak dididik dengan benar, mereka akan tumbuh menjadi generasi berkarakter kuat.

Mengacu pada urgensi tersebut, acara ini bukan sekadar seremonial yang dihadiri oleh para Bunda PAUD di Surabaya, datang mendengarkan materi, mendapat alat permainan sembilan nilai antikorupsi (Semai), lalu pulang.

Wali kota mencontohkan, oleh orang tuanya sejak kecil ia dan saudaranya diajarkan pemahaman tentang hak dan kewajiban, mana yang menjadi haknya dan mana yang menjadi hak kakaknya.

Ia juga diajarkan bahwa untuk mendapatkan sesuatu, harus didahului dengan kerja keras. Pemahaman yang diajarkan oleh orang tua sejak kecil itu tertanam kuat dan terbawa hingga dewasa. Sehingga, tumbuh tanpa pernah terpikir untuk mengambil hak orang lain.

Pemahaman tentang mana hak diri sendiri dan mana hak orang lain serta kewajiban, lanjut dia, juga bisa mulai diberikan oleh Bunda PAUD kepada anak-anak di lingkungan PAUD. Semisal anak-anak diajarkan untuk tidak mengambil makanan milik teman tanpa izin dari temannya.

"Kenapa ada korupsi? Karena ada yang terbiasa mendapatkan sesuatu dengan cara mudah. Karenanya, mari ajarkan kepada anak-anak kita disiplin, hak dan kewajiban sejak dini. Kita ajarkan kalau mau sukses harus kerja keras, bukan dengan merugikan orang lain, bukan dengan cara mudah," katanya.

Acara yang dihadiri sekitar 1.000 guru PAUD se-Surabaya tersebut, juga Wakil Ketua Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Basaria Panjaitan dan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Ikhsan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement