Rabu 30 Mar 2016 04:40 WIB

Gurihnya Bisnis Ikan Asin di Palembang

Ikan asin
Foto: Dedhez Anggara/Antara
Ikan asin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Bisnis pembuatan ikan asin di Palembang cukup 'gurih' alias menjanjikan. Pangsa pasarnya termasuk stabil sejak puluhan tahun karena menjadi salah satu makanan kegemaran masyarakat setempat.

Salah seorang pemilik usaha ikan asin di bantaran Sungai Musi, Kelurahan 5 Ulu, Marliah (38) di Palembang, Selasa (29/3), mengatakan, dalam satu pekan meraup omzet sekitar Rp 30 juta dengan memperkerjakan sekitar 15 orang tenaga kerja lepas.

"Bisnis ikan asin ini tidak pernah putus, selalu saja ada permintaan dari pasar. Jika pun di Palembang sudah tidak terserap dapat dikirim ke kabupaten terdekat seperti Banyuasin, dan Ogan Ilir," kata dia.

Hanya saja, usaha kecil ini sangat bergantung dengan pasokan bahan baku yang kerap tidak lancar jika ombak sedang tinggi.

Saat cuaca sedang baik, ia akan mendapatkan pasokan 3-4 ton per pekan atau sekitar 500 kilogram per hari dari pemilik kapal motor yang sudah diajak kerja sama. Namun, di saat ombak sedang tinggi yakni pada Desember-April hanya mendapatkan pasokan sekitar 300 kilogram per pekan.

"Pasokan bahan baku berkurang drastis jadi terpaksa mengurangi tenaga kerja, biasanya 20 orang, kini hanya setengahnya. Itu pun bekerjanya hanya setengah hari karena siang sudah selesai," kata Lia yang telah menggeluti usaha ini selama tujuh tahun.

Muhammad Mansyur (70), usahawan ikan asin lainnya di kampung tersebut mengatakan pengaruh cuaca saat ini membuat ikan asin air laut, seperti ikan kepala batu, belis, dan lidah menjadi buruan di pasar tradisional.

Harga ikan asin kepala batu pun mulai bergerak naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kg. Sementara itu, ia membeli dari nelayan Rp 7.000 per kg lalu diolah menjadi ikan asin selama dua hari dengan memperkerjakan 10 orang.

Dalam satu hari, Mansyur menjual sekitar 200 kg ikan asin dengan omset sekitar Rp 4 juta yang disebar di pasar tradisonal Palembang hingga ke Kabupaten tetangga, Banyuasin, Musi Banyuasin.

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan diketahui produksi ikan laut mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2014 tercapai sekitar 45 ribu ton, dan pada 2015 meningkat menjadi 46 ribu ton.

Pemerintah saat ini mengiatkan industri pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai tambah sektor perikanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement