Selasa 29 Mar 2016 20:08 WIB

Pemkot Bandung Harus Lebih Peka Tangani PMKS

Rep: c26/ Red: Hazliansyah
Seorang PMKS diamankan oleh petugas Satpol PP saat penertiban yang dilakukan di Jakarta, Jumat (12/6) dini hari.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang PMKS diamankan oleh petugas Satpol PP saat penertiban yang dilakukan di Jakarta, Jumat (12/6) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Ahmad Nugraha mengimbau pemerintah kota (pemkot) harus lebih peka terkait kesejahteraan sosial warganya di seluruh wilayah. Terutama untuk penderita gangguan jiwa yang dapat membahayakan.

"Saya minta pemkot memberikan perhatian khusus kepada warganya yang mengidap penyakit gangguan jiwa, karena ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup keluarga dan masyarakat di sekitarnya," kata Ahmad, Selasa (29/3).

Menurutnya kondisi saat ini masih banyak penderita gangguan jiwa yang berkeliaran. Tak jarang mereka berada di pinggir jalan bahkan tidak berbusana. Hal ini seolah menunjukkan kurangnya kepedulian pemerintah dan masyarakat.

Tentu ini dinilainya membawa dampak buruk. Pasalnya kondisi tersebut merusak keindahan dan lagi dapat berpengaruh pada mental anak-anak kecil yang ikut melihat.

"Selama ini yang seperti itu dibiarkan, kalau tidak dibiarkan mereka tidak dijangkau," ujarnya.

Seperti pada kasus Eti, ia menilai hal tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi pemerintah. Di mana 30 tahun menderita gangguan jiwa Eti sama sekali tak tersentuh bantuan pemerintah. Ditambah kepedulian masyarakat yang harus lebih peka pada sekitarnya.

"Kalau 30 tahun tidak mungkin lurah yang sudah berganti-ganti tidak ada yang tahu tentang adanya warga yang disekap. Makanya ini pertanyaan, kenapa tidak ada laporan ke dinas sosial. Kami pertanyakan juga, selama ini kemana. Ini yang jadi evaluasi," tuturnya.

Sebelumnya Pemkot Bandung mengevakuasi Eti, penderita gangguan jiwa, yang selama 30 tahun tidak mendapatkan bantuan pemerintah. Tiga tahun ke belakang Eti terpaksa disekap bibinya, Eni, karena sering mengamuk dan berteriak. Eti akhirnya dievakuasi setelah satu LSM melaporkan kondisinya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement