Selasa 29 Mar 2016 06:45 WIB

Flu Burung Merebak, Permintaan Ayam di Sukabumi Tetap Normal

Pedagang sedang menjual ayam potong di pasar Kramat Jati, Jakarta.   (Republika/Tahta Aidilla)
Pedagang sedang menjual ayam potong di pasar Kramat Jati, Jakarta. (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus penyakit flu burung yang menyerang unggas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tidak mempengaruhi permintaan daging ayam potong di pasar tradisional.

"Hingga saat ini penjualan ayam potong tetap stabil, walaupun ada informasi merebaknya flu burung di empat kecamatan," kata penjual ayam potong di Pasar Semimodern Cisaat, Nurpalah di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, penurunan permintaan dari konsumen biasanya terjadi jika harga daging ayam naik. Namun dengan adanya isu flu burung ini tidak mempengaruhi sama sekali terhadap permintaan.

Lebih lanjut, warga juga saat ini sudah pintar dalam berbelanja daging ayam sehingga tidak ada pembeli yang meragukan kualitas daging ayam potong yang dijual di pasar tradisional.

"Naik turunnya permintaan lebih dikarenakan faktor harga. Untuk kasus flu burung yang terjadi di Kabupaten Sukabumi tidak mempengaruhi terhadap penjualan kami," tambah Nurpalah.

Salah seorang distributor ayam potong di Kabupaten Sukabumi, Daman mengatakan untuk saat ini pasokan ayam potong ke pasar tradisional masih lancar. Adapun harga daging ayam naik karena harganya naik dari tingkat peternak.

Ia mengatakan kasus flu burung belum mempengaruhi pasokan daging ayam, sebab unggas yang mati tersebut bukan ditemukan di lokasi-lokasi peternakan besar atau berbasis perusahaan.

"Harga untuk tingkat distributor Rp 28 ribu/kg dan dengan adanya kasus flu burung tersebut belum mempengaruhi terhadapp persediaan dan pasokan daging ayam potong," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement