REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasiskan Komputer (UNBK) untuk jenjang pendidikan SMA/SMK sederajat di Provinsi Lampung, dipastikan berjalan lancar. Pasalnya, kekhawatiran akan terjadinya pemadaman listrik sewaktu-waktu, sudah diantisipasi sedini mungkin.
"Kita sudah menyurati Sekda Provinsi Lampung soal persiapan UNBK ini, terutama menyangkut jaminan ketersediaan aliran listrik selama ujian berlangsung," kata Sekretaris Disdikbun Provinsi Lampung, Fauziah, saat ditemui Republika.co.id dalam acara Lawatan Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jabar, di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Senin (28/3).
Hasilnya, kata Fauziah, ada kesepakatan antara Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dengan PT PLN. Dipastikan tidak akan ada pemadaman listrik di titik-titik sekolah yang tengah melaksanakan UNBK. "Alhamdulillah, persoalan listrik ini sudah aman," ujarnya.
Pelaksanaan UN di 15 kabupaten/kota sudah dipersiapkan sejak dini. Bahkan, kata Fauziah, mayoritas sekolah sudah siap untuk pelaksanaan UNBK.
Untuk tingkat SMA, sebanyak 11 kabupaten/kota sudah menyatakan kesiapannya. Sedangkan untuk SMK sederajat, sebanyak 13 kabupaten/kota juga sudah menyatakan kesiapannya.
Jumlah daerah yang menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan UNBK itu pun, kata Fauziah, lebih banyak ketimbang tahun lalu.
"Sekolah-sekolah yang melaksanakan UNBK itu juga sudah didukung oleh sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Intinya, kita sudah siap," katanya. Bahkan, dalam beberapa kali simulasi, Fauziah menyatakan sekolahnya siap menghadapi UNBK mulai 4 April 2016 nanti.
Selain dengan PT PLN, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan kepolisian untuk mengawal soal UN. Kata Fauziah, pada 1 April nanti, semua soal akan didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota.
"Saat ini seluruh soal itu ada di gudang Brimob Lampung. Soal-soal itu akan didistribusikan dengan mengerahkan 15 armada," katanya.
Namun yang menjadi prioritas pendistribusian soal UN adalah daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Mesuji. "Pendistribusian itu akan dikawal oleh dua petugas kepolisian dan sejumlah petugas Disdik," ujar Fauziah.