Senin 28 Mar 2016 19:43 WIB

Warga Bandung Dihimbau Waspada Angin Puting-Beliung

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Winda Destiana Putri
Angin Puting Beliung yang melanda wilayah Bandung Timur
Foto: twitter @Sutopo_BNPB
Angin Puting Beliung yang melanda wilayah Bandung Timur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung meminta warga kabupaten untuk mewaspadai potensi terjadinya angin puting-beliung di musim pancaroba atau pergantian musim dari kemarau ke hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Tata Irawan Sobandi menyatakan, angin kencang sudah mulai terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, terutama pada sore hari.

"Angin puting-beliung ini sudah mulai terjadi, seperti di Katapang, bahkan ada rumah warga yang atapnya sampai rusak," tutur dia, Senin (28/3).

Meski begitu, lanjut Tata, tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Meski tidak ada korban, warga harus tetap waspada karena potensi terjadinya angin kencang masih ada. Walaupun memang berdasarkan informasi BMKG, kabupaten Bandung belum memasuki musim pancaroba.

Tata juga memaparkan, wilayah yang sering terjadi angin puting-beliung yakni Kecamatan Nagreg, Cicalengka, Ciparay, Soreang, Rancaekek, Dayeuhkolot dan Baleendah.

Menurut dia, kondisi demikian karena adanya perbedaan tekanan di dataran yang rendah dan dataran tinggi di bebukitan atau pegunungan. Selain itu, awan yang tebal juga memberikan pengaruh timbulnya angin kencang maupun puting-beliung.

Kewaspadaan warga terhadap terjadinya angin kencang atau puting-beliung tentu akan mengurangi risiko terjadinya bencana yang lebih parah. Sebab, akibat angin kencang tersebut bisa menghancurkan genting rumah ataupun bangunannya.

"Batang-batang pohon juga bisa patah. Pengendara harus waspada ketika di jalan," kata dia.

Pihaknya juga meminta warga untuk segera melapor kepada BPBD jika ada bencana angin kencang ini. Dari laporan tersebut, petugas dari BPBD akan turun langsung untuk membantu warga yang terdampak bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement