Ahad 27 Mar 2016 18:01 WIB

Libur Panjang, Ribuan Pendaki Susuri Gunung Slamet

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Achmad Syalaby
Lereng Gunung Slamet.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Lereng Gunung Slamet.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA –- Liburan Paskah akhir pekan yang dimulai pada Jumat (25/3), tidak hanya dimanfaatkan warga kota untuk pulang ke kampung halaman. Namun banyak juga yang mengisi waktu libur dengan melakukan pendakian ke puncak gunung.

Ada ribuan pendaki Gunung Slamet (3.428 mdpl), sejak Kamis (24/3) petang hingga Jumat (25/3) yang melakukan pendakian melalui pos pendakian dusun Bambangan Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

''Selama dua hari itu, ada lebih dari 1.000 orang yang kami catat melakukan pendakian melalui pos Bambangan,'' jelas Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, Ahad (27/3).

Menurut dia, para pendaki tidak hanya datang dari wilayah Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya saja. Namun kebanyakan justru berasal dari luar kota, seperti kota lain di  Jateng, Yogyakarta, Jabar dan Jakarta.

''Mereka kebanyakan datang secara berombongan. Dalam satu grup, rata-rata berjumlah 5 – 10 orang, bahkan ada yang 20 orang. Namun juga ada yang datang dua orang dalam satu kelompok,'' jelasnya.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, semua pendaki yang akan melakukan pendakian wajib mendaftarkan data diri di pos Bambangan. Setiap ketua kelompok juga diwajibkan meninggalkan identitas berupa KTP atau SIM serta nomor kontak.

''Mereka juga kami minta mencatat nomor kontak Tim SAR yang bertugas di pos Bambangan, sehingga bila membutuhkan pertolongan bisa langsung mengontak petugas SAR,'' jelasnya.

Sebelum melakukan pendakian, petugas di posko Bambangan yang dibantu dari SAR Purbalingga serta relawan Gunung Slamet, juga membagikan lembaran informasi berupa jalur pendakian. Pun, tata cara dan larangan yang tidak boleh dilakukan pendaki selama melakukan pendakian.

Prayitno juga mengingatkan kepada para pendaki untuk tetap menjaga kesehatan serta kelestarian lingkungan selama di puncak dan jalur pendakian, agar tidak membuang sampah sembarangan. Mereka wajib membawa turun kembali sampah yang dihasilkannya. 

Untuk itu, semua pendaki juga dibekali kantong plastik untuk tempat sampah. Kantong yang sudah berisi sampah ini wajib diserahkan kembali saat mereka turun di pos Bambangan. Para pendaki juga tidak boleh menebang pohon serta memetik bunga Edelweis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement