Ahad 27 Mar 2016 16:38 WIB

Ketum PAN Minta Kader Incar Kemenangan di Pilkada 2017

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kanan)
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan meminta agar para kadernya bersiap untuk menghadapi Pilkada serentak 2017 mendatang.

Menurutnya, bercermin dari pelaksaanaan Pilkada 2015 lalu, penting untuk membaca peta politik yang ada di Pilkada 2017 mendatang.

"Kita harus menyamakan persepsi, dari pusat sampai daerah agar Pilkada (2017) kali ini lebih baik dari 2015 kemaren," kata Zulkifli dalam sambutannya di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II 2016 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Ahad (27/3).

Termasuk membidik kemenangan di Pilkada yang diikuti tujuh provinsi, 18 kota dan 76 kabupaten tersebut agar capaian Pilkada 2017 melewati capaian ketiga sebagaimana di Pilkada lalu.

Zulkifli pun meminta agar kadernya, sejak jauh-jauh hari mencermati potensi kemenangan di setiap daerah melalui pergerakan politik dan maupun survei.

"Pilkada itu rumusnya itu menang atau kalah, sekarang ini kan bisa diukur dari survei-survei, jadi kalau kader sendiri mau maju boleh-boleh saja, tapi harus realistis. Jangan maju tapi kalah," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPR tersebut.

Lantaran itu, ia berharap dalam Rapimnas kali ini secara tuntas dibahas sikap politik PAN dalam mengusung calon di setiap daerah seluruh daerah.

Menurutnya, keputusan itu harus disepakati oleh semua pihak dan tidak diputuskan sendiri, termasuk juga Pilkada DKI yang belakangan ini ramai diperbincangkan.

"Kita kaji bersama-sama, termasuk pilkada DKI, tidak ada Pilkada yang kita putuskan sendiri, tapi melalui mekanisme, makanya penting ada Rapimnas ini," ucapnya.

Selain itu juga ia mengingatkan bahwa prioritas berlaku untuk semua daerah Pilkada dan tidak terpusat di Pilkada DKI saja.

"Tidak hanya Pilkada DKI, Aceh juga sangat penting, Aceh itu provinsi dengan terbanyak Pilkadanya, Gorontalo juga dan itu cuma dua pilihan kalah atau menang, makanya bagaimana caranya di Rapimnas ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement